Salah satu laga yang paling disorot babak penyisihan grup Liga Champions 2019-2020 adalah di Grup B, berhadapan Tottenham Hotspur melawan Red Star Belgrade.
Para pecinta Mauricio Pochettino, manajer "AIA", sedang menantikan bagaimana nasib masa depan pria berusia 47 tahun itu.
Kekalahan demi kekalahan "AIA" sejak awal musim panas menjadi penyebabnya, apakah Pocchetino jadi dipecat jika kalah lagi di matchday 3 ini.
Di Premier League, Lili Putih cuma tiga kali menang dari sembilan laga. Yang terakhir mereka kalah 0-3 melawan Watford.
Sementara di matchday pertama Liga Champions, Hotspur nyaris saja kalah, mereka masih beruntung dengan skor yang akhirnya imbang 2-2 melawan Olympiakos.
Dan yang paling mengerikan adalah Harry Kane dkk dibantai 2-7 oleh Bayern Munchen di Tottenham Hotspur Stadium, matchday ke 2.
Tottenham Hotspur merasa Pocchetino mempunyai jasa besar mengangkat tim ke elit sepakbola, semenjak Pocchetino memulai debut di sana, 2014. Musim lalu, Hotspur bahkan menjadi runner-up Liga Champions. Mereka juga tidak serta-merta langsung mendepak pria asal Argentina itu, mereka masih percaya, Pocchetino bakal keluar dari masa-masa sulit.
Sebelum bentrok, Pocchetino menyatakan tidak terkejut dengan beberapa hasil buruk yang diperoleh. "Ini sepakbola, ini normal, Anda kudu berpikir menang hari ini dan besok," katanya.
Namun ternyata, sepertinya publik harus berpikir lebih panjang, untuk melengserkan Pocchetino, pasalnya dalam laga pada Rabu (23/10/2019) dinihari WIB, "AIA" ternyata mampu berpesta 5 gol tanpa balas atas tamunya.
Kelima gol bagi AIA diciptakan masing-masing oleh kapten Harry Kane (2 gol), pemain asal Korea Selatan Son Heung-Min (2 gol) dan Erik Lamela.
Tottenham Hotspur Stadium menjadi saksi Harry Kane dkk memperoleh poin sempurna perdana.
Jelas pesta gol 5-0 atas wakil Serbia itu sangat krusial bagi tim London, terlebih The Lily Whites cuma menang 3 kali, 4 seri dan lima kalah, dari 12 laga pertama.
Gol pembuka tuan rumah diciptakan oleh Harry Kane di menit ke 9. Kane menyundul bola hasil dari tendangan penjuru yang dilepas Erik Lamela.
AIA memang menguasai laga sejak menit-menit awal. AIA menggandakan keunggulan di menit ke 16, lagi-lagi berasal dari assist Erik Lamela.
Dari sebelah kanan, Erik melakukan tusukan, si kulit bundar dioper ke dalam kotak penalti, bola lantas dikonversikan menjadi gol oleh Son Heung-Min. 2-0.
Sesudah gol kedua, Hotspur mendapatkan dua peluang dari Tanguy Ndombelele dan Lamela.
Klub Serbia juga mendapatkan peluang di menit ke 31 dari Marko Gobeljic.
Semenit sebelum waktu normal babak pertama, Son Heung-Min mencetak gol keduanya. 3-0 ini berawal dari bola yang direbut Ndombelele dari Marin, Ndombelele berlari ke depan dan memberikan bola ke Son Heung-Min. Dengan sedikit kontrol, pemain Timnas Korea Selatan itu menggulirkan bola memasuki gawang Red Star Belgrade yang dikawal Milan Borjan.
Hingga jeda, skor 3-0.
Di babak kedua, percobaan pertama Lamela di menit ke 51 gagal berbuah hasil. Tapi tiga menit berselang, sepakan Lamela menjadikan Hotspur unggul 4-0. Gol ini berawal dari sodoran Kane ke Aurier, Aurier meneruskan si kulit bundar ke Lamela, dan gol.
Lagi-lagi Lamela menjadi monster di menit ke 59, beruntung sepakannya masih bisa diamankan Borjan.
Setelah terjadi peluang-peluang dari Red Star dan Hotspur yang gagal, Harry Kane mengukir gol keduanya di menit ke 72. Ndombele mengumpan Kane, pemain Timnas Inggris itu mengarahkan bola ke pojok kanan gawang. 5-0.
Sisa waktu yang ada, Hotspur masih memiliki peluang lewat Kane.
Namun, pesta gol berakhir. Wasit meniup peluit panjang tanda laga berakhir, skor 5-0 tetap bertahan milik Tottenham Hotspur.
Kemenangan tersebut menjadikan bertambahnya kepercayaan diri pasukan Pocchetino yang bakal berhadapan dengan Liverpool di Premier League.
Alhasil, AIA kini berada di posisi ke 2 Grup B Liga Champions dengan empat poin. Bayern Munchen di puncak dengan sembilan poin. Red Star Belgrade di posisi ke 3 dengan 3 poin, dan paling buncit, dengan 1 poin, Olympiakos.
