Fahri juga menilai KPAI mengada-ada. "Anak mau mimpi jadi juara, bagaimana. Jangan urusin itu. Urusin sana anak-anak yang keliaran di jalan, yang nggak sekolah. Itu yang diurusin, ada-ada saja KPAI," cetus Fahri.
Jika belum terasa, coba KPAI dan YLA dengar sindiran dari sejumlah warganet berikut.
"Siaran Netflix dan internet mau diatur KPI. Esemka dinyinyiri sejumlah anggota dewan. Audisi ajang pencarian bakat, diprotes KPAI sampai berhenti. Orang-orang ini cuma mau menghancurkan bangsa, mereka makan gaji dari pajak"
Atau cuitan lainnya,
"Sudah 50 tahun Djarum membina bulutangkis, sekarang giliran KPAI, YLA, Kemenpora ,dan lain-lain mau mengambil alih peran ini. Semoga bisa dan mau".
Coba kita adukan saja ke Pak Jokowi masalah ini, jika beliau tidak sibuk. KPAI pasti juga disentil.