Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

KPAI, Asalkan Tidak Memakai Kaos Djarum

11 September 2019   06:00 Diperbarui: 11 September 2019   07:00 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inilah talenta bulutangkis Indonesia (katadata.co.id)

Siapa yang tak kenal nama-nama seperti Liem Swie King, Christian Hadinata, Haryanto Arbi, atau Ardy Bernardus Wiranata yang merupakan jebolan dari Bakti Djarum Foundation, suatu organisasi nirlaba dari PT Djarum Kudus.

Yang kekinian, siapa juga yang tak kenal nama-nama seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo, Lilyana Natsir, Tantowi Ahmad, atau Muhammad Ahsan. Mereka juga produk dari Djarum.

Lantas langkah Djarum Beasiswa Bulutangkis dihentikan oleh permintaan dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dan YLA (Yayasan Lentera Anak).

Kedua lembaga di atas menuding PT Djarum mengeksploitasi anak-anak untuk promosi produk rokok. Ini yang menjadi persoalan, kaos anak-anak yang mengikuti audisi ditempeli logo-logo merek Djarum.

KPAI dan YLA berpegang kepada UU, bahwa perusahaan rokok dilarang menggunakan logo-logo yang dimaksudkan untuk promosi.

Memenuhi permintaan, Djarum akan menghentikan kegiatannya mulai 2020.

Sementara yang masih berjalan, di GOR Satria, Purwokerto, Jawa Tengah, anak-anak tidak diberikan kaos lagi dari Djarum.

Sampai final bulan Nopember nanti di Kudus, inilah kegiatan terakhir ajang pencarian bakat tepak bulu. Menyedihkan.

Lantas KPAI pun mendapat bogem mentah dari mayoritas masyarakat yang cinta bibit-bibit bulutangkis.

Hari Senin (9/9) bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional dan Selasa (10/9) Twitter dipenuhi trending topic kemarahan para netizen. #BubarkanKPAI.

KPAI tidak mengerti logikanya sampai kemana. Hal tersebut diungkapkan komisioner KPAI, Sitti Hikmawaty.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun