Tak pelak, dari para petinggi negeri, ikut angkat bicara dalam polemik ini. Di antaranya dari Ketua KOI, Erick Thohir. Menpora Imam Nahrawi, dan sejumlah anggota DPR RI.
Umumnya, mereka sangat menyayangkan stop ini. Terlebih lagi dari Erick Thohir, yang juga anggota Komite Olimpiade Internasional. Menurut Erick, bulutangkis satu-satunya paling berpotensi merebut medali emas dari Olimpiade.
Menpora asal Bangkalan, Madura, sendiri kaget. "Mengapa dihentikan? Teruskan!" ujarnya.
Sementara Erick Thohir bersedia menjadi penengah untuk mengajak KPAI dan Djarum duduk bersama mencari solusi. Menurut Erick, kedua pihak sama-sama bekerja untuk kepentingan bangsa.
Para anggota DPR juga ada yang mengusulkan demikian, mencari jalan tengah. Ada juga yang berkomentar, Djarum mudah tersinggung.
Netizen pun ikut-ikutan menyerang KPAI. Dikatakan, KPAI telah menerima sejumlah dana untuk memerangi iklan rokok (yang berbahaya untuk anak-anak).
Dalam hal ini, netizen memberikan bukti. Para netizen mengutip artikel yang dimuat di salah satu media yang tayang pada 2012 lalu. Dalam tulisan tersebut, disebutkan KPAI telah menerima sejumlah dana untuk berperang dan melakukan kampanye anti rokok dan anti tembakau.
Senada dengan artikel tersebut, sejumlah tulisan lain yang diunggah dalam sejumlah situs internet juga mengemukakan hal serupa, menerima dana Bloomberg Initiative untuk kampanye anti rokok dan anti tembakau.
Susanto, sebagai Ketua KPAI, berkilah, bahwa KPAI tidak pernah menerima dana dari Bloomberg Initiative. "Satu rupiah pun tidak," jelas Susanto, Senin (9/9/2019)..
Soal minta Djarum untuk menghentikan audisi, Susanto menyatakan itu adalah amanat dari KPAI. "Merupakan komitmen bersama antara KPAI dan sejumlah lembaga," jelasnya.
Susanto bahkan menambahkan, komitmen bersama itu juga lintas kementerian.