Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool Jadi Raja Eropa Lagi

15 Agustus 2019   07:36 Diperbarui: 15 Agustus 2019   11:11 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liverpool memuaskan keinginannya menjadi Raja Eropa 2019 (indosport.com)

Europe Super Cup adalah laga yang digelar antara juara Liga Champions melawan juara Liga Eropa. Kedua juara berlaga untuk mendapatkan gelar Raja Eropa.

Dikarenakan Liverpool juara Liga Champions 2018-2019 dan Chelsea juara Liga Eropa, maka kedua tim Ratu Elizabeth itu akan memperebutkan gelar Raja. Istimewa, ini adalah pertemuan dua tim dari Inggris memperebutkan gelar juara Piala Super Eropa 2019.

Duel tersebut digelar di Vodafone Arena, Istanbul, Turki pada Kamis, (15/8/2019) dinihari WIB.

Mengaca pada Liga Inggris pekan ke 1, Liverpool lebih memiliki mental keren, karena menang lawan Norwich City 4-1, sedangkan Chelsea  keok dari Manchester United 0-4.

Tercatat Liverpool pernah memegang trofi ini pada 1977, 2001, dan 2005.

Termasuk 2019, Chelsea sudah bermain di Piala Super Eropa ini sebanyak empat kali. Juara diraih The Blues pada 1998. 2013 keok dari Bayern Munchen, 2012 keok dari Atletico Madrid.

Liverpool tidak bisa menurunkan kiper utama Alisson Becker, karena cedera ketika melakoni laga perdana Liga Inggris kontra Norwich City. Tempatnya digantikan Adrian del Castillo.

Chelsea yang diasuh pelatih anyar Frank Lampard, sehabis keok di Liga Inggris, harus memainkan jagoan mereka, Olivier Giroud dan Christian Pulisic. Jadi Raja, akan memotivasi Chelsea melangkah di musim panas dengan positif.

Gelar juara bagi manajer-manajer semacam Pep Guardiola, Jose Mourinho, maupun Juergen Klopp merupakan candu yang harus dihisap.

Jadi Raja, bagi The Reds akan membuat mereka mengawali musim 2019-2020 dengan sejahtera, setelah mereka mengantongi gelar juara Liga Champions.

Kalau kita, istilahnya, menyeruput dulu secangkir kopi untuk mengawali hari yang penuh tantangan dan kesibukan.

Pelatih Liverpool Juergen Klopp berandai-andai, dengan menjuarai Piala Super Eropa, itu adalah bukti kehebatan satu tim di Eropa. Hal itu dikatakan Klopp di laman UEFA.

Piala Super Eropa ibaratnya laga pembuka bagi dimulainya laga-laga Liga Utama di negara-negara Eropa. Juergen Klopp, dan Frank Lampard kini yang beradu.

Sebelumnya, Juergen Klopp hanya bisa menyaksikan laga Piala Super Eropa ini lewat layar kaca. Bersama Borussia Dortmund dan Liverpool, Klopp tidak bisa juara Liga Eropa (2016). Di Liga Champions, Klopp terhenti di final (2013, 2018).

Istanbul menciptakan kenangan indah hingga kini. Pada 2005, di Istanbul, Liverpool juara setelah menang lewat adu penalti melawan AC Milan. Liverpool ketika itu bahkan tertinggal terlebih dahulu 0-3 dari klub Italia.

Raja Eropa

Empat belas tahun kemudian, tepatnya Kamis (15/8/2019), Liverpool kembali menjadi Raja Eropa, usai menang tipis atas Si Biru 5-4 lewat babak adu penalti (2-2).

Pada laga yang dipimpin wasit wanita Stephanie Frappart asal Perancis ini, Si Biru unggul terlebih dahulu di babak pertama dengan 1-0. Liverpool memiliki pahlawan yang mencetak gol di babak kedua, sehingga waktu normal skor menjadi 1-1. Yaitu Sadio Mane.

Di babak tambahan, kembali Mane menyumbangkan gol buat Liverpool, babak tambahan berakhir 2-2, setelah Chelsea juga membuat gol yang disumbangkan oleh Jorginho lewat titik putih.

Di adu penalti, kiper Liverpool Adrian berhasil menggagalkan eksekusi Tammy Abraham.

Duel antara dua jagoan Eropa asal Inggris berlangsung seru sejak menit awal. Baik Si Merah maupun Si Biru sama-sama mempunyai peluang matang, tapi mandul menghasilkan gol.

Tembakan Pedro Rodriguez masih diselamatkan tiang gawang yang dijaga Adrian, Mohamed Salah dari Liverpool juga tembakannya masih diblok oleh kiper Chelsea Kepa Arrizabalaga.

Dalam laga, akhirnya Chelsea unggul terlebih dahulu di menit ke 36. Olivier Giroud sukses memanfaatkan umpan akurat dari Christian Pulisic. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Juergen Klopp mengadakan pergantian pemain. Alex Oxlade-Chamberlain ditarik dan digantikan Roberto Firmino.

Laga kedua baru bergulir tiga menit, Liverpool berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Firmino memberi assist untuk terciptanya gol itu yang diciptakan oleh Sadio Mane.

Imbang, kedua tim menjadi silih menyerang. Tapi gol tak jua tercetak. Menit ke 75, Virgil Van Dijk memiliki peluang emas, tapi masih bisa diamankan Kepa. Skor 1-1 membawa laga ke babak tambahan.

Di menit ke 95, Firmino lagi-lagi memberi assist bagi gol yang dibuat Sadio Mane lewat tembakan first time. 2-1.

Empat menit berselang, The Blues dihadiahi tembakan dua belas pas. Wasit Stephanie Frappart memberikannya karena Adrian melanggar Tammy Abraham di kotak terlarang.

Maju sebagai eksekutor, Jorginho mengecoh Adrian. Skor jadi sama kuat 2-2.

Penyeimbang, membuat Chelsea semakin bersemangat, mereka semakin gencar mengancam pertahanan Liverpool. Namun sia-sia, hingga laga harus ditentukan lewat babak adu penalti.

Di babak ini, semua algojo dari kedua tim sukses menjalankan tugasnya dengan baik. Terkecuali algojo terakhir Chelsea. Tembakan Tammy Abraham dapat dimentahkan Adrian dengan kakinya.

Alhasil, Liverpool pun resmi dinobatkan menjadi Raja Eropa 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun