Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Genderang Liga Inggris Ditabuh: Menyusul Manchester City

11 Agustus 2019   06:00 Diperbarui: 11 Agustus 2019   07:04 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manchester City mengangkat trofi Community Shield (edition.cnn.com)

Genderang perang Liga Inggris sudah ditabuh. Laga dini perdana mempertemukan Liverpool dan Norwich City. Norwich yang merupakan salah satu tim promosi di musim 2019-2020 menelan kekalahan 1-4 dari juara kedua musim lalu. Dua tim promosi lainnya di Liga Inggris 2019-2020 adalah Sheffield United dan Aston Villa.

Laga di Anfield Stadium, Sabtu (10/8/2019) pukul 2 dinihari WIB, Liverpool lebih dulu unggul bahkan di babak pertama.

The Reds sudah unggul 1-0 di menit ke sembilan karena bunuh diri bek tengah Norwich Grant Hanley.

Ketiga gol lainnya diciptakan oleh Mohamed Salah, Origi dan Virgil van Dijk.

4-0 The Reds unggul di babak pertama.

Gol balasan "Si Burung Kenari" diciptakan oleh Temmu Pukki di menit ke 63.

Sehingga hasil akhir 4-1 milik Liverpool.

Menghadapi musim panas ini, beberapa klub negeri Ratu Elizabeth jor-joran menggelontorkan dana untuk membeli para punggawa anyar mereka, sebagian pemainnya juga ada yang dijual.

Dalam pembelian itu, Manchester United tercatat paling royal. The Red Devils mengeluarkan dana sebesar 148 juta poundsterling. Tempat kedua yang paling banyak mengeluarkan belanja pemain adalah Norwich City dengan 144,5 juta poundsterling. 

Ketiga, Arsenal dengan 138 juta poundsterling. Juara tahun lalu, Manchester City berada di peringkat keempat dengan 134,8 juta poundsterling.

Disusul Everton dan Tottenham Hotspur di peringkat kelima dan keenam dengan 118,5 dan 101,5 juta poundsterling.

Manchester City yang berpotensi untuk menjadi juara ketiga kali secara beruntun dikerubungi oleh rival-rival terdekat untuk upaya memutus kedigdayaan The Citizens. Mereka yang bernafsu itu adalah Manchester United, Arsenal, dan Tottenham Hotspur.

Gelontoran dana yang dikeluarkan The Citizens sejak Pep Guardiola menjadi manajer tahun 2016 membuat Manchester City selalu ada di dalam favorit juara. Dalam dua tahun beruntun, City juara EPL dan lima gelar domestik.

Tidak aneh, klub-klub diluar City selalu gelisah dan penasaran jika bertarung dengan mereka.

Mantan manajer Newcastle United, Rafael Benitez, pernah mengatakan, "Bagaimana caranya untuk mengalahkan City? Pergilah ke gereja, nyalakan lilin sebelum berlaga," ujarnya.

Benitez yang kini berkarier di Cina menyatakan hal tersebut sebagai gurauan. Namun hal tersebut mewakili isi hati tim-tim lain yang melukiskan buasnya The Citizens.

Tidak ada tim lain yang dapat menyamai City dalam produktivitas gol. Di dua musim terakhir, mereka mencetak 100,5 gol.

Bahkan Liverpool pun tidak kuasa melakukan kudeta kepada City. The Reds mengumpulkan 97 poin musim lalu, hanya terpaut satu poin dari City. Sehingga Si Merah hanya runner-up. Kendati pun Si Merah meraih gelar Liga Champions Eropa.

Benitez meresepkan obatnya jika ingin mengalahkan City. Namun hal tersebut tergantung juga pada City ketika kebetulan mereka sedang bermain jelek.

"Trofi" selalu ada dalam genggaman City. Dan untuk itu mereka berupaya keras agar trofi tidak terjatuh lagi. Mereka tak henti berinvestasi dan memoles lebih matang lagi para punggawanya. Sedikit usang saja, mereka menjualnya dan menggantikan dengan yang fresh. Dan itu sudah diperhitungkan matang-matang. Musim ini mereka berada di posisi keempat terbanyak dalam pembelanjaan punggawa.

134,5 juta poundsterling atau setara dengan Rp 2,3 triliun. Mereka membeli pemain belakang berkualitas, seperti Rodri Hernandez dan Joao Cancelo.

Rodri dipinang dari Atletico Madrid untuk menggantikan Fernandinho yang mulai menua. Cancelo direkrut dari Juventus untuk lebih melancarkan gerak serangan dari lini sayap. Hadirnya Cancelo mau tidak mau akan melecut Kyle Walker untuk berlatih lebih keras agar tidak terdepak dari skuad.

Guardiola juga sempat berujar, "Setiap punggawa harus bekerja lebih keras lagi supaya tidak tersingkir dari skuad inti,"

Gelontoran terbesar Manchester United (148 juta poundsterling) dibelanjakan untuk membeli Daniel James, Aaron Wan-Bissaka, dan Harry Maguire sesuai posisi masing-masing.

Klub terkaya sejagat MU nampaknya ingin menembus kembali posisi elit di setidaknya empat besar Liga Inggris, ketimbang faktor bisnis. Musim lalu, mereka cuma finis di urutan keenam.

Tottenham Hotspur tidak hanya sekedar ingin menjadi tim penggembira empat besar, mereka merogoh kocek Rp 1,7 triliun untuk mendatangkan Ryan Sessegnon dan Tanguy Ndombelele.

Tahun lalu Lili Putih berpuasa.

Gelontoran ketiga terbesar, Arsenal, yang tiga musim terakhir absen dari Liga Champions juga memanfaatkan bursa transfer di jeda waktu. The Gunners memperkuat diri dengan membeli bek asal Brasil, David Luiz, gelandang Dani Ceballos, dan penyerang Nicolas Pepe.

Kendati cuma menduduki peringkat keempat dalam jumlah terbesar dalam pembelanjaan pemain, tapi nampaknya Manchester City diprediksi paling efektif lebih memperkuat tim memasuki Liga musim 2019-2020. Sedangkan tim-tim top lainnya, MU, Arsenal, Tottenham, dan Liverpool tentu berhasrat menggulingkan atau setidaknya menguntit posisi The Citizens.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun