Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Rilis BWF Teranyar: Kevin/Marcus Kesatu, Hendra/Ahsan Kedua

8 Agustus 2019   06:00 Diperbarui: 31 Agustus 2019   14:19 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan (idntimes.com)

Badminton World Federation (BWF) dalam rilis teranyar, Selasa (6/8/2019) menempatkan pasangan ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan di peringkat kedua dunia. Posisi ini merupakan peringkat terbaik pasangan yang dijuluki "The Daddies" semenjak keduanya, Hendra dan Ahsan rujuk kembali tahun lalu.

Pekan lalu, Hendra/Ahsan masih berada di peringkat keempat. Kendati terhenti di babak pertama Thailand Open 2019, perbaikan dua peringkat tak lepas dari keberhasilan Hendra/Ahsan di Indonesia Open 2019 dan Japan Open 2019. Di kedua ajang tersebut, Hendra/Ahsan menjadi runner-up.

The Minions Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon masih bertengger di peringkat pertama. Demikian pula ganda Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tak bergeser, masih di nomor tujuh dunia.

Adanya dua ganda putra di satu dan dua, tentu membanggakan. Saat ini para pebulutangkis sedang getol-getolnya mengumpulkan poin Olimpiade Tokyo 2020.

Dua tunggal putra, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting juga mengalami perbaikan dua peringkat. Jonatan yang menjadi runner-up Jepang Terbuka 2019 beranjak dari posisi enam ke posisi empat dunia.

Sedangkan Ginting dari posisi ke sembilan menjadi ke tujuh dunia.

Peringkat pertama tunggal putra masih dipegang Kento Momota dari Jepang dengan 103.118 poin.

Nomor lain dimana Indonesia berada di bawah 10 besar, adalah ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu di peringkat lima dunia dengan 75.155 poin.

Ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di peringkat keenam dengan 66.680 poin, dan Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja di peringkat kesembilan dengan 57.471 poin.

Sementara tunggal putri terbaik, Gregoria Mariska Tunjung berada di peringkat ke 16 dengan 49.290 poin, Fitriyani di peringkat 28 dunia dengan 40.454 poin.

Sementara itu, mendekat Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang akan digelar di Basel, Swiss, pada 19-25 Agustus 2019 nanti, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mengatakan menjadi juara dunia nanti merupakan target utama ganda yang dijuluki The Minions itu.

Motivasi Kevin/Marcus semakin membara setelah dalam dua tahun sebelumnya, mereka gagal. 2017 dan 2018 Kevin/Marcus terhenti di babak perempatfinal. 2017 di Glasgow, Skotlandia Kevin/Marcus dikalahkan Chai Biao/Hong Wei dari Cina. Sedangkan 2018 di Nanjing, Cina, Kevin/Marcus kalah dari ganda Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.

Marcus mengatakan meski jadi target utama, tapi keinginan itu tetaplah harus dikontrol. Kevin/Marcus yang juara di dua dari tiga ajang terakhir, mengatakan kalau keinginan tidak terkontrol, efeknya menjadi tidak baik. "Main jadi terburu-buru," ujar Marcus.

Senada dengan mereka, Ketua Bidang Pembinaan PBSI, Susy Susanti juga mengatakan, ketika punya target juara, harus fokus pada setiap pertandingan demi pertandingan, siapa lawan yang dihadapi, karakternya bagaimana, persiapan juga berbeda-beda.

Fokus The Minions di Basel nanti, dimulai dengan bye pada babak pertama, di babak kedua akan ditantang ganda Hongkong, Chung Yonny/Tam Chun Hei.

Jika Chung/Tam berhasil dilewati, Kevin/Marcus kudu siap menghadapi dengan pemain-pemain unggulan di babak ketiga, seperti Lee Yang/Wang Chi Lin dari Cina Taipei (10). Di perempatfinal, berpotensi bertemu sesama Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (7). Sementara di semifinal, sudah menunggu Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan (2).

Persaingan di paruh bawah, saling bertemu unggulan-unggulan asal Cina dan Jepang. Mereka adalah Liu Cheng/Zhang Nan (16), juara dunia dua tahun terakhir Li Junhui/Liu Yuchen (3). Ada juga nama-nama lainnya, seperti He Jiting/Tan Qiang (10), Han Chengkai/Zhou Haodong (6), Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (5), dan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (4).

Andai saja Hendra Setiawan, bersama pasangannya Muhammad Ahsan keluar sebagai juara di Basel, maka Hendra Setiawan akan menyamai rekor Liliyana Natsir. Bersama pasangan berbeda, Liliyana Natsir sudah empat kali juara dunia. Sedangkan Hendra bersama pasangan berbeda sudah tiga kali.

Bersama Nova Widianto, Liliyana Natsir juara dunia tahun 2005 dan 2007. Pada 2007 itu, Hendra juga juara dunia bersama Markis Kido. Sedangkan bersama Tantowi Ahmad, Liliyana juara dunia pada 2013 dan 2017. Pada 2013, Hendra juara juga bersama Muhammad Ahsan.

Jadi, Hendra juara dunia pada 2007 bersama Markis Kido di Kuala Lumpur, Malaysia. Bersama Ahsan, Hendra juara dunia pada 2013 di Guangzhou, Cina, dan 2015 di Jakarta, Indonesia.

Bukan tidak mungkin, Hendra menyamai rekor Liliyana. Di Basel, Hendra/Ahsan menempati unggulan keempat.

Penampilan The Daddies tahun ini memang menjanjikan. The Daddies juara All England dan New Zealand Open, runner-up Indonesia Open dan Japan Open 2019. 

Bukan misi gampang, menjadi juara dunia. Namun Hendra/Ahsan memberi bukti juara di All England. Bisakah Hendra menyamai Lilyana Natsir?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun