Apakah Anda masih ingat salah satu lagu yang dinyanyikan oleh Nike Ardilla, saya lupa judulnya. Tapi beberapa potongan syair lagu tersebut adalah
aku bagai nelayan
yang kehilangan arah
dan tak tahu kemana
ku harus bersandar
Banyak cerita, lagu, atau film yang mengisahkan nelayan, yang pekerjaannya adalah mencari ikan di laut, untuk nantinya hasil tangkapannya itu ditukarkan dengan uang, alias dijual.
Kalau dulu, para pencari ikan itu pergi melaut mencari lokasi dimana terdapat ikan untuk dijaring oleh mereka. Mereka harus bersusah payah mendapatkan ikan yang kalau sedang beruntung, dari sejumlah ikan yang ditangkap. Mereka menjual ikan-ikan tersebut ke tepi pantai, sebagai mata pencaharian utama mereka.
Menangkap ikan di tengah laut bukan tidak berisiko, para nelayan bakal menghadapi kondisi air laut yang sedang pasang umpamanya.
Bisa dibilang revolusi industri 4.0 sekarang ini memang ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi di segala bidang kehidupan, termasuk tentunya untuk para pencari ikan di laut.
Sehubungan dengan itu, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mulai menerapkan layanan aplikasi yang disebut dengan aplikasi Fish-On. Aplikasi itu sudah mulai diujicoba oleh nelayan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Biasa sehari melaut dapat 50 kilogram ikan, sekarang bisa dapat 1 ton lebih," kata Jumhidi (48 tahun), seorang nelayan asal Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.Â