Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menyeruput Kopi Pascapertemuan Jokowi-Prabowo

16 Juli 2019   07:00 Diperbarui: 16 Juli 2019   11:31 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paska pertemuan Jokowi dan Prabowo Rupiah perkasa (indopos.co.id)

Kedua tokoh yang berseteru pada kontestasi pilpres 2019 lalu akhirnya bertemu. Berita ini menjadi heboh. Pasalnya, menurut hitung resmi dari KPU, pasangan Jokowi-Ma'ruf memiliki jumlah suara yang lebih banyak ketimbang pasangan Prabowo-Sandi. Jokowi-Ma'ruf lebih unggul berbanding 55-45.

Kubu Prabowo lantas ngotot melakukan gugatan kecurangan kepada MK. Dan setelah MK memutuskan menolak gugatan. Akhirnya pasangan Jokowi-Ma'ruf pun diresmikan sebagai pemenang.

Masih muncul rasa was-was dan tidak kepercayaan apakah dengan diresmikannya Jokowi-Ma'ruf, Prabowo mau bertindak bagaimana lagi.

Namun akhirnya, pertemuan yang sudah lama tertunda paska 17 April 2019 jadi terlaksana. Jokowi dan Prabowo bertemu pada Sabtu (13/7/2019) di tempat yang "adil", mereka bertemu di Stasiun Moda Raya Transportasi Lebak Bulus, Jakarta Selatan, lantas dua orang sahabat itu bareng naik kereta ke Stasiun Senayan. Lantas kedua sahabat yang sempat dijuluki cebong dan kampret ini, makan bersama di sebuah mall.

Ketimbang terus berseteru, mereka menunjukkan sikap kenegarawanannya. Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara. Prabowo pun disambut haru, mengucapkan selamat buat Jokowi. Selamat bekerja.

Prabowo juga akan checks and balances, siap membantu membangun bangsa.

Paska hari sesudah rekonsiliasi itu, beberapa pihak memprediksi bahwa peristiwa itu bakal berdampak baik bagi perekonomian. Ketua Umum Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia), Hariyadi Sukamdani mengatakan, pertemuan matang kedua negarawan itu bakal berdampak baik kepada IHSG (Index Harga Saham Gabungan) dan penguatan nilai Rupiah.

Yang harus dijaga terus, menurut Hariyadi, suasana adem dan menyejukkan efek perdamaian kedua kubu.

Apa yang diprediksi pihak pengusaha memang realita, pada sore Senin (15/7/2019) Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat ke 6.418. Itu berarti mengalami kenaikan 44,8 poin, atau 0,7 persen.

Dan yang paling menggembirakan, nilai Rupiah hingga pukul 14.10 WIB, Senin (15/7/2019) berada pada level yang paling perkasa yaitu Rp 13.897 terhadap dolar AS.

Reuters mencatat, Rupiah dibuka pada Rp 14.000, Senin (15/7/2019) lalu turun sehingga mencapai Rp 13.897. Angka Rp 13.897 itu paling perkasa selama satu tahun terakhir. Sebelumnya, angka terendah adalah Rp 13.853 pada akhir Juni 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun