Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengapa Penderita Diabetes di Indonesia Meningkat?

7 Juli 2019   07:00 Diperbarui: 8 Juli 2019   20:05 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukan kopi atau teh penyebab diabetes, tapi berapa banyak gula yang ditambahkan? (hellosehat.com)

Dr. Susie Setyowati, seorang konsultan diabetes, metabolik, endokrin di Jakarta memprediksi jumlah penderita kencing manis/diabetes di Indonesia akan meningkat dua hingga tiga kali lipat dari sekarang. Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 10 juta orang penderita diabetes.

Diabetes merupakan penyakit nomor tiga paling mematikan di Indonesia setelah stroke dan jantung. 

Dengan asumsi di atas, pada 2030 akan terdapat 30 juta orang Indonesia penderita diabetes, jika gaya hidup sehat masih saja seperti sekarang.

Gaya hidup yang sekarang seperti kebiasaan merokok, kurang berolahraga, atau asupan makan yang salah dapat menyebabkan munculnya penyakit kencing manis.

Siapa pun dapat diserang diabetes, penyakit ini membunuh lebih dari 1 juta orang setiap tahun di dunia.

Dr. Susie menyebutkan diabetes tidak dapat disembuhkan, akan tetapi dapat dikontrol supaya tidak terjadi komplikasi.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO mencatat, di dunia sekarang ini angka penderita diabetes sudah mencapai 423 juta orang. Hal ini berarti empat kali lebih banyak dari 30 tahun lalu.

Dari angka itu, setengah dari mereka tidak menyadarinya.

Diabetes terjadi karena adanya penumpukan gula di dalam darah. Menumpuknya gula dalam darah itu disebabkan karena insulin tidak dihasilkan atau tidak bekerja dengan baik.

Hal itu dapat dijelaskan. Saat kita makan, maka tubuh mengurai karbohidrat menjadi gula (glukosa). Glukosa ini berguna untuk menghasilkan energi dalam tubuh. Hormon insulin yang diproduksi di pankreas menyuruh sel tubuh untuk menyerap glukosa itu menjadi energi.

Diabetes dibagi dua, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Dalam diabetes tipe 1, pankreas tidak bisa memproduksi insulin. Akibatnya, gula menumpuk dalam aliran darah.

Sedangkan diabetes tipe 2 disebabkan karena pankreas hanya menghasilkan sedikit sekali insulin dan hormon tidak bisa bekerja sama sekali.

Diabetes tipe 1 diderita oleh sekitar 10 persen penderita kencing manis. British National Health Service menyebutkan, diabetes tipe 1 muncul ketika anak-anak atau remaja.

Diabetes tipe 2 diderita oleh orang tua dan mereka di usia paruh baya (40 tahun), juga diderita orang muda yang obesitas dan kurang olahraga. Diabetes tipe 2 ini juga dialami oleh mereka yang berlatar belakang suku-suku tertentu, terutama di Asia Selatan (usia 25 tahun).

Adapun gejala-gejala dari diabetes ini adalah: luka yang tidak kunjung sembuh, kaburnya penglihatan, terjadi sariawan, kehilangan berat badan, merasa sangat lelah, sering buang air kecil terutama pada malam hari, dan merasa sangat haus.

Data WHO menunjukkan terjadi peningkatan penderita diabetes dari 109 juta pada 1980 menjadi 423 juta pada 2015.

Jika pada 1980 penderita diabetes dewasa (lebih 18 tahun) kurang dari 5 persen, tahun 2015 menjadi 8,6 persen di dunia.

International Diabetes Foundation merilis, diabetes di negara-negara maju terjadi karena mengonsumsi makanan olahan dan juga terkait dengan kemiskinan. Sedangkan 80 persen dewasa penderita diabetes tinggal negara-negara berpenghasilan rendah atau menengah, karena kebiasaan makan yang berubah.

Di negara kita sendiri, data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) dari Kemenkes RI tahun 2013 ada sekitar 12 juta orang dewasa (diatas 15 tahun) terkena diabetes tipe 2. Dari situ, hanya 26 persen saja yang sudah terdiagnosis, sementara sisanya belum menyadari.

Hasil dari analisa, penyebab munculnya penyakit diabetes di Indonesia dapat disimpulkan sebagai berikut: 

Malas bergerak

Studi yang dilakukan Stanford University menyebutkan Indonesia menjadi negara yang orang-orangnya paling malas jalan kaki. Para peneliti mengambil 700.000 orang dari seluruh dunia dengan menggunakan aplikasi pemantau aktivitas Argus. Kajian itu menghasilkan Hongkong sebagai negara yang paling rajin berjalan kaki. Orang Hongkong berjalan 6880 langkah setiap hari, dibandingkan orang Indonesia yang cuma 3513 langkah per harinya.

Kebiasaan minum kopi dan teh

Kopi dan teh memang bukan penyebab kencing manis. Jikalau Anda ngopi atau minum teh, berapa banyak gula yang ditambahkan?. Selain itu berapa banyak gula yang ditambahkan supaya terasa manis pada makanan atau minuman yang Anda konsumsi setiap harinya? Apakah itu di mall-mall, dan tempat lainnya.

Gula ini selain gula pasir, juga gula sirup, gula batu, dan gula buatan lainnya, jika dikonsumsi berlebihan bisa obesitas dan diabetes tipe 2.

Makan nasi putih

Nasi putih merupakan makanan pokok orang Indonesia. Berapa piring Anda makan nasi putih setiap hari atau setiap bulannya? Riset teranyar membuktikan kalau nasi putih berisiko diabetes tipe 2.

Sebuah studi menyimpulkan, orang yang makan nasi putih lima kali dalam seminggu mempunyai risiko 17 persen terkena diabetes tipe 2 ketimbang orang yang makan nasi putih sebulan sekali.

Studi itu juga menyebutkan risiko diabetes tipe 2 meningkat 10 persen pada orang yang makan nasi putih dalam porsi besar. Hal tersebut terkait pada orang-orang Asia yang bisa makan nasi putih sampai 3-4 porsi sehari.

Skor indeks glikemik dalam nasi putih cukup tinggi yaitu 86, ketimbang nasi merah sekitar 55. Nasi putih merupakan karbohidrat sederhana yang mudah dicerna tubuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun