Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Takziah, Tidak Ada Kaitannya dengan Politik

4 Juni 2019   07:27 Diperbarui: 4 Juni 2019   07:38 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di momen takziah Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto ke tempat kediaman Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (3/6/2019), Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan yang hadir di sana mengatakan bahwa SBY sempat mengatakan bahwa "Prabowo adalah sahabat saya, dan yang Anda lakukan adalah mulia,". 

SBY mengucapkan itu seraya menunjuk kepada upaya Partai Gerindra untuk memilih jalur konstitusional melampirkan bukti-bukti kecurangan hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi. "Ini adalah jalur demokratis dan terbaik," ujar Hinca ke para awak media di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Tempat kediaman Bapak SBY, Senin (3/6/2019).

Dalam hal tersebut, SBY juga sempat mempertanyakan kepada Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang turut hadir di Cikeas perihal jadwal persidangan terkait gugatan hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi.

Lebih lanjut Hinca mengatakan, menurut SBY langkah yang diambil Prabowo merupakan langkah yang mulia dan jalur yang ditempuh Pak Prabowo adalah langkah terbaik yang diambil demi persatuan dan kesatuan. Untuk itulah, maka jalur demokratis serta konstitusional ini dipilih. Kita tunggu saja sampai MK selesai memproses.

Sebelumnya, anggota Tim Hukum Prabowo-Sandi, Nicholay Aprilindo menyatakan bahwa BPN memiliki bukti yang bukan abal-abal. "Saat kami di bully, ke 51 alat bukti yang diserahkan ke MK itu hanya sebagai pengantar saja, sebagai prasyarat untuk dapat mendaftar di MK," ujar Aprilindo.

Aprilindo lantas mengatakan pihaknya akan memberikan bukti-bukti lainnya. Apa bukti-bukti itu?

"Banyak, tidak bisa saya sebutkan di sini. Yang jelas itu alat bukti untuk adanya penggelembungan suara dan kecurangan. Itu bisa kami buktikan lewat IT forensik. Itu sebabnya kami minta MK untuk memerintahkan KPU melakukan audit forensik," ujarnya.

Seperti diketahui, Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto hengkang ke luar negeri, baru sampai lagi di rumah kediamannya di Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada hari Senin (3/6/2019) sekitar jam 12.30 WIB.

Untuk itu, Prabowo tidak dapat hadir pada saat upacara pemakaman Kristiani Herawati, atau ibu Ani Yudhoyono, isteri dari Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono, pada Minggu (1/6/2019). Pada kala itu, ibu Ani Yudhoyono dikebumikan bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, dikembalikan ke bumi di TMP Kalibata.

Pada sore harinya, Senin (3/6) Bapak Prabowo meluncur ke tempat kediaman SBY di Puri Cikeas untuk mengucapkan belasungkawa atas kepergian isteri beliau.

Sesudah takziah kepada Bapak SBY, yang juga hadir di sana, besan SBY, Hatta Rajasa. Prabowo menyatakan bahwa dirinya menyadari Pak SBY sangat kehilangan isteri tercinta. "Ibu Ani adalah tokoh yang sudah saya kenal sejak lama, seorang isteri prajurit yang hebat," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun