Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sri Mulyani Seruan Boikot: Hak dan Kewajiban

18 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 18 Mei 2019   08:57 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sri Mulyani tentang seruan boikot pajak (economy.okezone.com)

Arief Poyuono banyak tingkahnya. Setelah heboh karena mengusir Partai Demokrat dari Koalisi Adil Makmur, kini ia pun beraksi lagi.

Arief Poyuono menyerukan kepada masyarakat, khususnya pendukung Prabowo supaya jangan mau membayar pajak. "Untuk apa bayar pajak kepada pemerintah yang inkonstitusional"? ujar Wakil Ketua Umum Gerindra ini.

Semangat Poyuono menggebu-gebu membakar militansi masyarakat agar menolak membayar pajak kepada pemerintah hasil Pilpres 2019.

"Cuma yang kurang waras saja mau bayar pajak kepada pemerintah hasil kecurangan ini," ujar Arief.

Poyuono bahkan berani mengutip ayat-ayat Alkitab dalam Injil Matius bab 22 yang membahas soal pajak.

Berdasarkan hal tersebut, Poyuono merasa tak bersalah pada seruannya untuk tidak membayar pajak kepada pemerintah legitimate.

Sri Mulyani Indrawati mendengar apa yang diucapkan Arief. Dalam tanggapannya, Menteri Keuangan mengatakan kalau uang dari pajak bisa digunakan untuk segala macam kebutuhan negara termasuk juga partai politik (parpol).

"Jika ga bayar pajak, negara tak bisa jalan," ujar Sri.

Sri juga mengingatkan kita akan hak dan kewajiban. Hak kita dari uang pajak adalah menikmati jembatan, jalan tol, sekolah, air, listrik, rumah sakit, dan infrastruktur lainnya. Bahkan dari APBN juga disalurkan untuk parpol adalah dari bayar pajak.

Sementara kewajiban, ya, kewajiban kita untuk membayar pajak. "Hal ini sudah diatur dalam undang-undang," ujarnya. "Jadi kalau mau menjaga negara, harus ada kewajiban bersama. Ialah membayar pajak," lanjutnya.

Menteri Keuangan Terbaik se Asia Pasifik ini mengaku tidak khawatir soal seruan boikot dari Arief. Alasan yang mendasari tidak khawatir itu adalah karena beberapa politisi rekan-rekannya banyak turut serta berkomentar soal seruan yang dilontarkan Arief.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun