Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Drama Terindah bagi Tottenham Hotspur

9 Mei 2019   07:00 Diperbarui: 9 Mei 2019   07:43 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ajax Amsterdam baru saja menjadi kampiun Piala KNVB setelah di final menang atas Willem II dengan skor 4-0, Minggu (5/5/2019). Ajax tinggal menunggu juara Eredivisie dan Liga Champions.

Bermain di kandang sendiri, Ajax seringkali sial. Pada babak penyisihan grup, gawang Ajax dibobol tiga gol oleh Bayern Munchen, sementara bermain di kandang Bayern, Ajax hanya kebobolan satu gol.

Di 16 besar Ajax juga kalah dari juara bertahan Real Madrid, lanjut di delapan besar, mereka juga kalah dari Juventus.

Benarkah "anak-anak dewa" sial lagi kali ini?

Modal kemenangan 1-0, Ajax cukup bermain seri. Jika mereka bermain bertahan, peluang lolos ke final sangat besar. Tapi itu bukan cara bermain Ajax. Seperti permainan Timnas Belanda, Ajax selalu menggunakan total football. Selalu bergerak dan menyerang. Satu sistem cara permainan sepakbola modern yang sangat disegani lawan.

Pada babak kedua leg pertama, Tottenham Hotspur berhasil meredam permainan total football yang diperagakan Ajax. Tottenham Hotspur kerap bermain bagus saat tandang. Tim-tim yang dapat ditahan seri dan bahkan dikalahkan Hotspur saat bertamu antara Barcelona, Manchester City, dan Borussia Dortmund.

Setelah absen di leg pertama, pemain asal Korea Selatan Son Heung-Min kini dapat main lagi. Pada jeda antara leg pertama dan leg kedua, Tottenham Hotspur ditekuk 0-1 oleh Bournemouth di Liga Inggris dan mereka terancam tidak bisa duduk setidaknya di empat besar klasemen akhir.

Namun, jika Hotspur juara Liga Champions, otomatis mereka akan ikut lagi Liga Champions musim selanjutnya.

Dalam laga lawan Bournemouth itu, Son Heung-Min dikeluarkan wasit karena mendapat kartu merah.

Sementara jeda Ajax antara leg pertama dan leg kedua, mereka menang 4-0 atas Willem II di final Piala KNVB.

Ajax sudah menanti 23 tahun untuk mencapai final Liga Champions sejauh ini.

Lili Putih belum habis, Ajax lebih menguntungkan.

Manajer Lili Putih Mauricio Pochettino mengatakan bahwa timnya masih hidup. Baru kalah 0-1.

Pelatih Ajax Erik ten Hag percaya timnya akan bermain lebih baik lagi di Johan Cruyff Arena. Dan harus belajar dari pengalaman.

Dari sisi moral, Lili Putih kalah dari tiga laga terakhir dari semua kompetisi, sedangkan Ajax baru saja juara Piala KNVB.

Drama

Tuah selalu kalah atau kebobolan di kandang sendiri, berlanjut.

Pada laga di Johan Cruyff Arena, Kamis (9/5/2019) semifinal leg kedua, lagi, Ajax kalah.

Skor laga ini berakhir dengan 3-2.

Kalah 0-1 di leg pertama, Hotspur akhirnya lolos ke final Liga Champions 2019.

Ketiga gol bagi Hotspur dihasilkan dari seorang pemain. Lucas Moura mencetak hattrick.

Gol ketiga dari Moura yang membuat Lili Putih menang terjadi di masa-masa injury time babak kedua. Sehingga laga ini merupakan sebuah drama yang terindah bagi The Lily Whites.

Langsung kick off sejak menit awal, Ajax mencetak kedua golnya di babak pertama.

De Light menciptakan gol pertama ketika laga baru saja bergulir lima menit. Gol itu berasal dari bola tendangan penjuru Lasse Schone. De Light yang berlari, lolos dari hadangan bek menyundul si kulit bundar. Hugo Lloris agak terperangah menyaksikan bola masuk ke dalam gawangnya.

Peluang Hotspur tercipta dua menit berselang, namun tembakan Son Heung-Min masih dapat diselamatkan tiang gawang.

Tuan rumah berhasil menggandakan keunggulan di menit ke 35. Tembakan ke tiang jauh dari Hakim Ziyech tidak dapat diraih di Hugo Lloris. Ajax unggul 2-0 hingga jeda.

Memasuki babak kedua, Hotspur melakukan beberapa serangan berbahaya sesudah Mauricio Pochettino mengubah taktik dengan menggantikan Victor Wanyama, masuk Fernando Llorente.

Perubahan taktik, nyata berbuah manis. Lucas Moura sukses mencetak dua gol hanya dalam kurun waktu empat menit. Masing-masing di menit ke 55 dan 59. Sehingga skor imbang 2-2.

Kedua tim lantas sama-sama memiliki peluang emas yang dihasilkan baik lewat Lucas Moura maupun Hakim Ziyech, tapi tidak berbuah gol.

Lili Putih lebih mengurung lawannya seusai Pochettino mengadakan pergantian pemain. Untuk menambah daya gedornya, Ben Davies dan Eric Lamela.

Waktu normal berakhir, laga dilanjutkan dengan enam menit added time. Di sinilah drama itu terjadi. Drama yang terindah bagi The Lily Whites, namun buruk bagi Ajax Amsterdam.

Lagi, Lucas Moura mencetak gol. Gol ketiga bagi dirinya dan timnya ini terjadi di menit ke lima added time. Skor pun berakhir dengan 3-2 milik Tottenham Hotspur.

Skor agregat akhir menjadi 3-3. Dengan hasil demikian, Tottenham Hotspur berhak melaju ke babak final Liga Champions 2019 dan akan melawan tim sesama Inggris, Liverpool di Wanda Metropolitano, Madrid pada awal Juni 2019.

Sementara Ajax harus mengubur mimpinya untuk meraih gelar treble.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun