Jokowi sudah pasti menang. Jokowi tidak mau berbicara dan mendengarkan gema klaim kemenangan Prabowo. Karena itu urusan Prabowo yang tak akan pernah selesai. Biarkan saja.
Jokowi cuma mengajak Prabowo untuk silaturahmi usai Pilpres, dan semua diharapkan bersabar sembari menunggu hitung resmi dari KPU pada 22 Mei 2019 nanti.
Perbincangan yang ditemani secangkir kopi panas kini beralih soal reshuffle kabinet Presiden Jokowi.
Wacana reshuffle kabinet ini muncul setelah sejumlah menteri dikabarkan terkait dengan masalah hukum.
Setidaknya ada tiga menteri Jokowi yang disebut bermasalah. Mereka antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan yang teranyar adalah Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Sebelum itu, Idrus Marham, mantan Menteri Sosial sudah dibui 3 tahun penjara oleh pengadilan tingkat pertama.
Menag Lukman Hakim digeledah karena kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama.
Berkaitan dengan itu, KPK sudah mengirimkan surat panggilan ulang kepada Menag Lukman Hakim Saifudin pada 30 April, untuk ybs akan diperiksa pada Rabu, 8 Mei 2019.
Pada panggilan pertama, ybs tidak bisa memenuhi, dengan alasan ada aktivitas lain di Bandung. KPK telah menyita beberapa dokumen, uang Rp 180 juta dan UD$30 ribu saat dilakukan penggeledahan di ruang kerja Menag.
Menpora Imam Nahrawi digeledah terkait aliran dana hibah KONI.
Ruang kerja Mendag Enggartiasto Lukita digeledah KPK berhubungan dengan pemberian uang kepada anggota DPR Bowo Sidik.
