Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kemungkinan PAN Merapat ke Jokowi

26 April 2019   05:00 Diperbarui: 26 April 2019   08:30 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk keempat kalinya, Prabowo menggelar acara syukuran kemenangan Pilpres 2019. Yang teranyar, syukuran ini dihelat di Padepokan Silat TMII, Jakarta, Rabu (24/4/2019). 

Acara ini tertutup untuk para awak media.

Sebelum Prabowo Subianto tiba, di sana sudah terlebih dahulu hadir Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dan Ketua BPN Djoko Santoso.

Namun di antara yang hadir, tidak nampak Sandiaga Uno, dan tidak hadir juga Ketua Umum PAN, Ketua Dewan Penasehat BPN,  dan sekaligus Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Belakangan diketahui, kalau Zulkifli Hasan berada di Istana Negara untuk berbicara dengan pak Jokowi sekalian menyaksikan acara pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Rabu (24/4/2019).

Usai Presiden Jokowi melantik Murad Ismail dan Barnabas Orno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Jokowi mengucapkan selamat kepada kedua mereka.

Jokowi lantas melangkah menuju ke meja bundar di tengah Istana Negara.

Selang berapa menit kemudian, menyusul Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memasuki meja bundar.

Sembari sesekali tersenyum, Jokowi nampak berbincang-bincang dengan Zulkifli Hasan. Saat berbincang, selain didampingi Surya Paloh, Jokowi juga didampingi Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.

Usai bercakap-cakap dengan sejumlah elit politik, antara lain dengan Surya Paloh dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (sebelum berbincang dengan Jokowi), Ketua Umum MPR ini mengatakan kalau pemilu sekarang ini terlalu lama, sampai delapan bulan. Hal ini sangat menghabiskan energi saja.

"Kalau silaturahmi, ya banyak yang dibicarakan," katanya.

Kepada para wartawan, Zulkifli mengatakan isi pembicaraan dengan pak Jokowi soal pemilu yang baru saja usai. "Pemilu terlalu panjang," katanya.

Selanjutnya Zulkifli Hasan mengatakan perlu dilakukan perubahan UU Nomor 7 tentang Pemilu. Menurut Ketua Umum PAN-partai pendukung 02 di Pilpres 2019- alangkah baiknya pelaksanaan pesta demokrasi hanya berjalan 1,5 bulan saja.

Sementara itu, ketika ditanya Wakil Ketua Umum PAN, Bara Hasibuan, apakah dalam pertemuan dengan Presiden itu, dibahas juga kemungkinan PAN merapat ke Jokowi?

Bara Hasibuan menjawab pertanyaan itu dengan tidak secara gamblang. Menurutnya, pemilu kan sudah selesai. "Kita lihat ke depannya bagaimana," katanya.

Namun, kata Bara Hasibuan, PAN akan menentukan arah dukungannya Paska Pemilu ini. Meski demikian, PAN belum dapat memastikan apakah bakal masuk koalisi Jokowi. Menurut Bara, yang penting bertemu dulu.

Hanya menurut Bara, perbincangan Zulkifli Hasan dengan Jokowi menunjukkan kalau Zulkifli Hasan sebagai seorang negarawan yang bijaksana. "Dia ingin menunjukkan kepentingan negara lebih penting dari kepentingan partai," kata Bara.

Bara Hasibuan juga mengapresiasi Jokowi yang mau bertemu dengan Zulkifli Hasan.

Para netizen mengomentari pertemuan itu.

Ada yang mengatakan:

Dulu lawan sekarang kawan, Jokowi menang sekarang pdkt...

Biar dapat kursi menteri....

Sebentar lagi PAN merapat ke pemerintah.

Kasihan rakyat.

Bagaimana Jokowi bisa konsen memimpin negara, kalau terus dibisikin.

Kenapa Surya Paloh ada di istana?, dia bukan pejabat, hanya mendukung...

Pemilu politik terburuk.

Pak Zulkifli patut dicontoh partai lain, dia tetap baik walau yang didukung kalah...

Yang namanya parpol, biasa tuh, capres yang didukungnya kalah pasti merayu yang menang, biar dapat jatah...

Itu Zulhas kenapa di sana, kan dia Ketua Umum PAN?...

Hahaha...ada udang di balik bakwan...

PAN jadi koalisi lagi... biarkan PAN jadi oposisi lagi..

Demikian antara lain komentar dan tanggapan yang muncul dari pertemuan Zulkifli Hasan, Ketua MPR/Ketua Umum PAN/Ketua Dewan Penasehat BPN dengan Presiden Joko Widodo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun