Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Analisis

"Jokowi Effect" Masih Berlaku

19 April 2019   06:00 Diperbarui: 19 April 2019   06:05 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Katakanlah, memang resmi Paslon 01 jadi memimpin negeri ini periode 2019-2024.

Apakah dengan demikian, hal serupa akan terjadi di bidang ekonomi?

Coba kita lihat jawaban dari dua orang pakar.

Analis Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, dari Binaartha Sekuritas, menyebutkan "Jokowi Effect" akan berlaku lagi.

Baik berdampak kepada penguatan rupiah maupun terhadap pasar modal.

Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia, kontestasi Pilpres 2019 dan hasil hitung cepat memberikan dampak kepada pergerakan rupiah.

Data terakhir, Rabu (17/4/2019) Reuters. Rupiah sempat menguat hingga nilai Rp 14.000 per satu Dollar Amerika.

Dari Rp 14.000 beberapa jam kemudian berubah menjadi Rp 14.080. Tetapi setelah hasil survei yang terus meyakinkan akan kemenangan Paslon 01, rupiah sempat mencatat hingga Rp 13.985.

Analis Nafan yakin, rupiah akan sampai pada level Rp 13.675 di akhir tahun ini.

Alfred Nainggolan juga menyebut, pergerakan saham selama satu bulan sebelum Pemilu cukup bergejolak. Sempat berada di level 6.390, tapi terakhir bergerak lagi hingga 6.481.

Alfred yakin IHSG dapat sampai ke level 6.600.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun