Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Mari Kita Berperan Mengawasi "Money Politics"

12 April 2019   05:00 Diperbarui: 12 April 2019   05:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penalampungnews.com

Berkaitan disitanya uang Rp 8 miliar dan 400 amplop oleh KPK dari Bowo Sidik Pangarso, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi telah mengeluarkan surat edaran resmi untuk para caleg Golkar di seluruh tingkatan, baik provinsi maupun kabupaten/kotamadya di Jawa Barat. Isi surat berupa larangan untuk melakukan money politics dalam bentuk apapun dalam pemilu 2019.

"Serangan fajar" sudah dirancang Bowo Sidik Pangarso. Calon anggota legislatif Partai Golkar ini akan membagikan amplop-amplop untuk membeli suara.

Bowo akan membagikan amplop-amplop itu di daerah pemilihannya Jawa Tengah.

Ketika ditanya penyidik dari KPK, Bowo mengakui bahwa dia diperintah oleh Nusron Wahid. Nusron Wahid saat ini menjabat Ketua Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan Partai Golkar.

Menurut pengacara Bowo, perintah kepada Bowo itu mempunyai tujuan yang sama memenangkan Nusron Wahid di dapil yang sama. "Supaya mereka berdua menang di dapil Jawa Tengah," kata pengacara Bowo.

Bagi Anda yang 'belum melek politik', istilah "serangan fajar" kerap digunakan di beberapa saat menjelang hari pencoblosan, yaitu membagi-bagikan uang kepada para calon pemilih, agar para pemilih tersebut memilih caleg atau pemimpin yang memberikan mereka uang.

Dalam prakteknya, para calon pemilih yang diberikan uang itu umumnya berasal dari kalangan bawah. Istilahnya para calon legislatif atau pemimpin itu mau membeli suara dari para calon pemilih.

Saut Edward Rajagukguk, pengacara Bowo, menyebutkan amplop-amplop itu tidak ada hubungannya dengan Pilpres 2019.

Lain lagi pendapat dari Habiburokhman. Habiburokhman, selaku Sekretaris Direktorat Hukum dan Advokasi BPN Prabowo-Sandi menyebutkan serangan fajar yang dilakukan Bowo itu terkait dengan Pilpres 2019. "400 ribu amplop berarti 400 ribu suara, ini berkali-kali lipat suara yang dapat diperoleh seorang caleg," katanya, Rabu (10/4/2019) di kantor Seknas 02 Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut Saut lagi, bahkan Nusron Wahid telah menyiapkan 600 ribu amplop, Bowo 400 ribu amplop.

Akan tetapi, Nusron membantah sama sekali pernyataan Saut. Nusron mengatakan tidak benar sama sekali bahwa ia memerintahkan serangan fajar kepada Bowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun