Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Raket

Target Dua Wakil Setiap Nomor, Sanggupkah Tunggal Putri?

10 Januari 2019   04:04 Diperbarui: 10 Januari 2019   08:26 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Menjejaki tahun ini, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mempunyai target yaitu bisa meloloskan sebanyak-banyaknya wakil untuk mengikuti Olimpiade Tokyo 2020.

Pemain yang diikutkan pada Olimpiade Tokyo adalah pemain yang minimal berperingkat 8 besar untuk nomor ganda dan 16 untuk nomor tunggal.

Mengaca pada kekuatan sekarang, untuk mencapai target 2 wakil pada masing-masing sektor, yang paling sukar adalah di nomor tunggal putri.

Gregoria Mariska Tunjung sekarang berada di ranking ke 15, harus dipertahankan dan diperbaiki lagi. Sementara tunggal putri kedua Indonesia, Fitriani sekarang berada di posisi 33 dunia.

Di ganda campuran, PBSI juga harus bekerja keras mencari dua pasangan terbaiknya, karena saat ini belum ada ganda campuran Indonesia yang masuk delapan besar. 

Tanpa memperhitungkan Tantowi Ahmad/Lilyana Natsir, Indonesia punya Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Di ganda putri, hanya Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang kini di delapan besar dunia. Harus dicari satu pasangan lagi.

Sedangkan untuk ganda putra dan tunggal putra boleh dibilang lebih ringan buat PBSI. Ganda putra, Indonesia punya Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di peringkat pertama, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di peringkat ketujuh.

Tunggal putra ada Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Tommy Sugiarto punya gambaran akan lolos.

Fokus yang mau tidak mau harus  diutamakan PBSI adalah membenahi nomor tunggal putri. Hanya Gregoria Mariska Tunjung di 16 besar dunia. Yang lain masih berada di luar 30 besar. Fitriyani (33), Russelli Hartawan (51), dan Dinar Dyah Ayustine (49).

Pelatih tunggal putri PBSI, Minarti Timur pun mengatakan memang harus bekerja keras untuk menaikkan peringkat keempat tunggal putri kita.

Tiga bulan waktu tersisa untuk pengumpulan poin Olimpiade harus dipersiapkan semaksimal mungkin.

Keempat tunggal putri itu akan mengikuti turnamen-turnamen BWF awal yang digelar di bulan Januari, dimulai dari Thailand Masters, Malaysia Masters, dan Indonesia Masters.

Sementara hasil dari Thailand Masters 2019 yang dimulai 8 Januari 2019, di putaran pertama, tunggal putri Indonesia Fitriani menang tiga set atas Lee Ying Ying dari Malaysia dengan 18-21, 21-9, dan 24-21 dalam tempo 54 menit.

Kemenangan atas Ying Ying (peringkat ke 39)  tersebut merupakan kemenangan ketiga bagi Fitriani. Sebelumnya, Fitriani menang di Axiata International Series 2016, dan USM Li Ning International Series 2015.

Di laga kedua di turnamen level Super 300 ini, Fitriani akan berhadapan dengan wakil tuan rumah Jindapol. Yang mana sebelumnya Jindapol menundukkan Lin Ying Chin asal Taiwan dengan 21-15, 21-15.

Perjumpaan antara Fitriani dengan Jindapol di laga kedua (Kamis, 10/1/2019) merupakan pertemuan pertama kali dengan pebulutangkis berranking 14 dunia tersebut.

Selain tunggal putri, tiga ganda campuran Indonesia juga melaju ke putaran kedua. Mereka adalah Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow, Ronald Alexander/Annisa Saufika, dan Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami.

Mengingat kualifikasi bulutangkis ke Olimpiade Tokyo 2020 tinggal 3 bulan lagi - 29 April 2919 hingga 26 April 2020 - dimana poin pemain yang diperoleh pada turnamen BWF bakal dikalkulasi guna menentukan jatah setiap negara yang lolos ke Olimpiade 2020. Pelatih harus lebih jeli.

Adapun jatah maksimal yang dapat diperoleh setiap negara adalah dua wakil untuk masing-masing nomor. Jadi maksimal kuota yang didapat suatu negara adalah 10 wakil. Dua jatah wakil akan didapat, jika pemain untuk nomor tunggal minimal berperingkat 16 besar, sementara untuk ganda minimal berperingkat 8 besar menjelang dimulainya Olimpiade.

Sebaiknya, kepastian mendapat kuota dua wakil harus diperoleh sedini mungkin. Hal ini, untuk menghindari satu pemain yang bisa saja terpeleset di suatu turnamen, hingga mengakibatkan peringkatnya turun.

Lebih berbahaya lagi adalah kalau seorang pemain terpeleset di waktu-waktu akhir kualifikasi. Peringkat bukan saja tergantung dari hasil sendiri yang terjadi, namun juga dari pemain-pemain lain yang sama-sama memburu poin.

Sebagai contoh, untuk masuk ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016, ganda putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwandi berada di 10 dunia akhir 2015, mereka kudu naik 2 peringkat lagi.

Pada 7 April 2016, Angga/Ricky naik ke peringkat 9. Namun, justru mendekati Olimpiade Rio, Angga/Ricky turun lagi peringkatnya menjadi 12 besar. Alhasil, pada waktu itu Indonesia gagal menempatkan dua wakil. Indonesia hanya menempatkan satu ganda putra yaitu Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan.

Dalam masalah tersebut, yang harus dilakukan oleh jajaran pelatih PBSI adalah kejelian untuk memilih turnamen. Seorang pemain tidak boleh banyak meleset dari target yang sudah ditetapkan, supaya lebih aman.

Masih ada asa dari ganda campuran, di mana seperti kita tahu, Tantowi Ahmad yang sudah banyak berprestasi dengan Lilyana Natsir, akan bersanding dengan tandem barunya. Owi direncanakan akan bertandem dengan Winny Oktavina Kandow.

Pasangan Owi selama ini, Lilyana Natsir menyatakan akan pensiun. Turnamen Indonesia Masters pada 22-27 Januari 2019 adalah turnamen terakhir yang akan dilakoni Butet bersama Owi. 

Tantowi Ahmad dan pasangan barunya masih berpotensi untuk memburu poin lolos ke Olimpiade.

Kick off mulai sekarang. Jeli memilih turnamen yang akan diikuti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun