Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ciumlah Kening Ibu dan Berdoalah Untuknya

22 Desember 2018   03:45 Diperbarui: 22 Desember 2018   03:53 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesosok insan yang paling dekat dengan seorang manusia untuk pertama kalinya ia lahir di dunia ini, tidak lain dan tidak bukan adalah seorang ibu.

Ibu sudah sangat lekat dengan kita, peran seorang ibu amat penting untuk kehidupan seorang manusia nantinya. 

Hidup bagi kita tiada arti jika tanpa kehadiran seorang ibu.

Semenjak kecil, ibu mengajari kita berbagai macam hal demi kebaikan. Ibu sering kali membekali kita dengan segala sesuatu yang berguna untuk masa depan.

Sopan santun, tata krama selalu diajarkan beliau demi kebaikan.

Sebagai seorang anak yang berbakti dan menghormati beliau, maka diadakanlah "Hari Ibu", yang untuk kita di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember.

22 Desember adalah Hari Ibu Nasional.

Hari Ibu Nasional ditetapkan, karena pada tahun 1928, tepatnya pada tanggal 22 sampai 25 Desember 1928 digelar Kongres Perempuan Indonesia bertempat di Gedung Wanitatama yang terletak di jalan Letjen Adi Sutjipto.

Kongres bertujuan untuk mempersatukan semangat serta pikiran untuk perbaikan nasib kaum perempuan Indonesia, berjuang untuk kemerdekaan.

Kalau dalam kongres tersebut membahas berbagai aspek, seperti perdagangan anak dan perempuan serta aspek membangun bangsa, sedang di era modern kini perempuan berjuang untuk penyetaraan jender dengan kaum lelaki.

Adapun penetapan tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu Nasional pada peringatan kongres perempuan ke 3 yang digelar di Bandung, Jawa Barat pada 23 Desember 1938.

Kongres pertama (22-25 Desember 1928) menghasilkan sebuah perkumpulan PPPI, singkatan dari Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia. Lantas, pada tahun 1946, PPPI berubah nama menjadi KOWANI (Kongres Wanita Indonesia) seperti yang kita kenal sekarang.

Di era modern sekarang, bukan saja hanya kaum lelaki yang bekerja dan menafkahi keluarganya. Sudah banyak kini kaum hawa yang juga bekerja dan menafkahi keluarga.

Kini telah muncul berbagai wanita perkasa di Indonesia yang berprofesi sama seperti lelaki. Para pekerja yang mengangkat barang-barang, menjadi sopir taksi, tukang parkir, bahkan berprofesi sebagai tukang ojek, merekalah wanita-wanita yang berjuang menafkahi keluarga.

Wanita kini sudah sibuk dengan berbagai kegiatan, jadi polwan, bupati, dirjen, menteri, dan sebagainya. Bahkan di sela aktivitas, mereka masih sempat berkumpul bersama keluarga serta menyuapi anaknya.

Di Hari Ibu Nasional kerap muncul kata-kata ucapan "Selamat Hari Ibu" di berbagai media, juga media sosial.

Peran ibu tak kalah dengan peran seorang ayah dalam pembentukan karakter kita sebagai manusia. Ibu mempunyai peran yang krusial bagi kita. 

Karenanya tak salah, apabila kita sebagai seorang anak untuk menghormati dan berbakti kepada ibu. Dan Anda beruntung bila masih mempunyai ibu.

Apa saja yang bisa kita lakukan sebagai wujud rasa cinta kita kepada seorang ibu?

1. Mencuci kaki ibu.

Banyak dari masyarakat yang mencuci kaki ibunya di Hari Ibu. Seperti ada peribahasa, bahwa Sorga berada di bawah telapak kaki ibu.

2. Mengajak jalan-jalan.

Profesi ibu kadang meluangkan sedikit waktu untuk berkumpul bersama. Oleh karena itu, di Hari Ibu ini, ajaklah ibu untuk jalan-jalan bersama. Ibu menjadi bahagia.

3. Makan bersama.

Makan bersama menjadi pendekat cinta kepada ibu, seperti banyak yang dilakukan di India. Mereka makan bersama di Hari Ibu.

4. Memberi kartu ucapan.

Selain memberi kartu ucapan, kita juga bisa memberikan cokelat atau bunga. Seperti halnya di Hari Valentine.

5. Melakukan pekerjaan rumahtangga.

Jika ibu sering mencuci piring, menyapu, mengepel, memasak, dan sebagainya. Tak salah, di Hari Ibu kita yang melakukan pekerjaan itu. Ibu akan bahagia.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa anak adalah karunia terindah bagi seorang ibu. Sebaliknya, ibu bagi seorang anak juga adalah titipan Tuhan yang terindah dan membahagiakan.

Beruntung bagi Anda jika masih punya ibu. Ciumlah kening mereka.

Jika tiada, sambangi nisan mereka. Berdoa untuknya dengan lembut.

Selamat Hari Ibu. Maju terus kaum perempuan Indonesia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun