Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

WHO dan BPOM Meluncurkan Program Pelaporan Obat Palsu

10 November 2018   00:01 Diperbarui: 10 November 2018   00:45 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para tenaga medis bisa menjadi penjaga terdepan dalam menanggulangi peredaran di tingkat lokal. Budaya pelaporan pada tenaga medis harus dioptimalkan.

Permasalahan beredarnya obat palsu memang terjadi di berbagai negara. Hal tersebut dinyatakan oleh Diana Lee, Technical Officer SF Medical Products dari WHO.

Tanzania menjadi negara pertama pilot project Beban Kesehatan Dunia dan Indonesia menjadi negara yang kedua sebagai pilot project.

Permasalahan peredaran obat palsu dan produk substandar menurut Diana Lee dapat diatasi melalui pengawasan postmarket lewat pelaporan secara efektif.

Obat palsu dan produk substandar jelas membahayakan masyarakat yang mengonsumsinya. Kita tidak mau masyarakat menjadi kecolongan olehnya. Oleh karenanya upaya pencegahan dan penanggulangan peredaran harus dihentikan sama sekali.

Oleh karena itu, dengan adanya sistem pelaporan oleh tenaga medis lewat aplikasi smartphone ini peredaran obat palsu dapat dihentikan dan dicegah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun