Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Teman Kelinci Menjadi Wadah untuk Memahami Dunia Kelinci

12 Juli 2018   05:55 Diperbarui: 12 Juli 2018   06:49 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sungguh kebahagiaan tak terhingga kala melihat masyarakat mulai peduli dan antusias untuk mengetahui cara merawat kelinci yang benar, serta mempraktikkannya (suara.com)

Meski demikian, Lisa menegaskan ada aturan main dalam berkomunitas yang harus dipatuhi, salah satunya adalah tidak menjual kelinci atas nama Teman Kelinci.

"Kami bukan shelter, rescue, foster, vet, maupun LSM," tandas Lisa. "Teman Kelinci hadir untuk mengubah persepsi masyarakat Indonesia tentang kelinci rumahan dan mengedukasi tentang perawatan kelinci rumahan yang baik sehingga mereka dapat berumur panjang."

Ternyata, mengedukasi pemilik kelinci bukan hal mudah.

Sering kali, Lisa dan kawan-kawan menemui pemilik yang keras kepala. Ada juga pemilik yang dengan mudah membuang kelincinya ketika tidak mau merawatnya lagi.

Namun, Lisa mengaku tak ada yang lebih menyenangkan dari mendapati bahwa semakin banyak orang kini mengetahui dan menjalankan cara merawat kelinci yang benar.

"Sungguh kebahagiaan tak terhingga kala melihat masyarakat mulai peduli dan antusias untuk mengetahui cara merawat kelinci yang benar, serta mempraktikkannya," ujar Lisa.

Di Teman Kelinci, para anggotanya bisa memperluas pergaulan dan saling berinteraksi. Itulah yang mendorong Margaretha Chan bergabung satu tahun lalu.

"Sejak awal pelihara kelinci, saya tak punya teman untuk curhat dan bertukar pikiran," kenang Margaretha. "Saya melihat, Teman Kelinci bisa menjadi wadah bagi pemula untuk mendapat solusi atau jawaban atas pertanyaan seputar dunia kelinci."

Kini, Margaretha ikut aktif mengurus berbagai event Teman Kelinci. Ia mengaku mendapat banyak hal dari aktivitasnya, di antaranya mengenal banyak orang dengan berbagai latar belakang, baik ekonomi maupun sosial.

"Tidak semua orang kaya memperlakukan hewan peliharaannya dengan layak. Sebaliknya, tidak semua orang kurang mampu memperlakukan hewannya dengan tidak layak," ungkap Margaretha.

Margaretha juga mengaku belajar berempati dengan orang lain, dan memahami bahwa setiap orang punya cara masing-masing untuk memelihara hewan kesayangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun