Kedua pakar ini sependapat, apa pun bahasa asing yang dikuasai, tetaplah jadikan bahasa Indonesia sebagai jati diri dan identitas kebangsaan yang kuat.
"Bahasa asing, terutama Inggris, memang lebih objektif, sementara bahasa Indonesia lebih dalam dan kaya makna emosinya. Setiap bahasa punya keunggulan masing-masing," tandas Dianda.
Level penghormatan terhadap orang yang lebih tua di bahasa Indonesia, misalnya, lebih jelas dan rinci, sementara di bahasa asing tidak demikian. Di sinilah wawasan kebahasaan dibutuhkan untuk bisa berkomunikasi dengan tepat.
Nadya mengingatkan, bahasa nasional adalah identitas bangsa. Untuk mempertahankan integritas bangsa, penguasaan bahasa Indonesia sangat penting. Yuk, jangan biarkan generasi muda merasa asing dengan bahasanya sendiri.