Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tepatkah Cara Anda Mengajarkan Anak agar Bilingual atau Multilingual?

8 Juli 2018   06:00 Diperbarui: 8 Juli 2018   16:36 1720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi bilingual atau bahkan multilingual muncul karena keinginan orangtua membekali anak agar siap untuk persaingan global. Sudah tepatkah caranya?

Deretan kosakata asing meluncur dari mulut-mulut mungil siswa SD sebuah sekolah di jam istirahat. Memang, percakapan berbahasa Inggris lazim digunakan dalam keseharian mereka, sehingga mereka sudah sangat terbiasa dan fasih menggunakannya.

Selain lingkungan sekolah yang mewajibkan proses belajar menggunakan bahasa asing, keberadaan multietnik di rumah atau keluarga besar menjadi alasan lain seorang anak bisa berbahasa asing. Belum lagi penggunaan bahasa Inggris dalam berbagai aspek kehidupan, seperti gadget, games, dan media.

"Dari berbagai kondisi tersebut, muncul rasa kebutuhan mengajarkan bahasa asing. Dalam hal ini, yang paling umum adalah bahasa Inggris, termasuk pilihan sekolah dengan label internasional," ujar Dianda Azani, M.Psi., Psikolog, dari Bileva Consulting.

Hal senada diungkapkan oleh Nadya Hendrawati S.Psi., M.Psi., Psikolog, dari Quantum HRM International.

"Perkembangan dunia dan era globalisasi menjadi latar belakang utama orangtua dalam menyiapkan putra-putrinya dengan kemampuan bahasa asing sejak dini," ungkap Nadya.

Ini setidaknya akan membantu proses penguasaan kemampuan komunikasi, kolaborasi, dan kompetensi lintas budaya untuk anak-anak di masa depan. Mendapatkan informasi dan pengetahuan yang lebih luas juga akan lebih mudah bagi anak.

"Konten di internet, misalnya, nyaris 50 persen berbahasa Inggris. Tentu, penguasaan bahasa internasional akan memperluas akses mereka untuk memahami banyak materi dari berbagai sumber," tandas Nadya.

Dianda mencatat sejumlah manfaat yang didapat dengan berbahasa asing.

Selain bisa berkomunikasi dengan dunia internasional, menguasai bahasa asing memicu rasa percaya diri dan menambah wawasan baru. Menguasai bahasa asing juga meningkatkan kecerdasan dan kreativitas, sebab setiap bahasa membawa kultur dan mengasah pola pikir objektif.

Menurut Nadya, sejumlah ahli menyatakan bahwa kemampuan memahami bahasa pada anak berkembang sangat baik di usia 0-6 tahun. Di usia ini, tidak masalah bagi anak untuk memahami beberapa bahasa sekaligus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun