Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Sebelum Bukber, Para Penggemar Klasik Retro Saling Bertemu

3 Juni 2018   07:00 Diperbarui: 3 Juni 2018   08:33 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Punya kendaraan keluaran 1900 sampai 1980-an, atau bahkan sebelumnya? Merapatlah ke area Pondok Indah di akhir pekan, tempat komunitas pencinta mobil klasik berkumpul. Usia kendaraan boleh lawas, tapi performa di jalan tetap ganas!

Ada yang unik setiap Minggu pagi di jalanan Pondok Indah, di mana Anda bisa melihat parade mobil dan motor klasik retro berseliweran.

Kawasan elite di bilangan Jakarta Selatan itu dipilih sebagai jalur lintas mobil dan motor lawas yang pernah menjadi favorit di masa jayanya. Parade mobil dan motor jadul itu bukan hanya membangkitkan nostalgia, melainkan juga menjadi objek wisata berjalan yang menarik siapa pun yang melihatnya.

Andi Dwijuwono adalah penggagas komunitas unik bernama Klasik Retro (Katro) ini. Lelaki kelahiran Surabaya, 4 Desember 1961, tersebut menyebut Katro sebagai sarana tempat berkumpul para penggemar barang-barang lawas.

Tak peduli apa pun klub atau organisasi yang diikuti oleh merek kendaraan yang dimiliki, Katro merupakan komunitas guyub non-partisan. Begitulah Andi menyebutnya untuk menunjukkan independensi Katro.

dokpri
dokpri
Pemilik mobil Mercy 200 tahun 1974 ini mengajak siapa pun pemilik mobil dan motor jadul untuk berkumpul setiap akhir pekan.

Tujuannya? Agar kendaraan lawas itu tak hanya terparkir di garasi, tetapi juga bisa menunjukkan performa di jalanan Jakarta. Lebih dari itu, Katro tak terbatas untuk penggiat mobil dan motor saja, tapi juga merangkul semua penggiat benda "berbau" klasik dan retro.

"Awalnya, komunitas ini dibentuk untuk mengumpulkan penggemar mobil dan motor klasik dan retro untuk saling mengenal, serta saling berbagi pengalaman dan berbagi informasi,"  ujar Andi.

Andi menegaskan, Katro dibentuk bukan untuk gagah-gagahan di jalan, melainkan untuk menciptakan jalur lintas Pondok Indah sebagai kenangan lintas Melawai yang mahsyur di era '80-an sebagai sentra kongkow kaum elite Jakarta dengan tunggangan kebanggaan mereka.

Nah, Katro hadir untuk menghidupkan kembali memori tersebut, menyulap lintas Pondok Indah sebagai jalur klasik retro pertama di Indonesia - seperti Australia punya Paramatta Road dan Amerika punya Route 66.

Komunitas yang berdiri pada 2012 lewat grup BlackBerry Messenger (BBM) ini mengawali kumpul perdana pada April 2013 di tempat parkir Masjid Raya Pondok Indah. Seiring perkembangan teknologi, kelompok tersebut bermigrasi ke WhatsApp, Facebook, dan Instagram.

Sunday Morning Ride lantas menjadi program pertama Katro untuk mengajak para penggemar klasik retro berkumpul setiap Minggu pagi dengan menggunakan mobil klasik retro kesayangan masing-masing di pelataran parkir Pondok Indah Plaza 6 (Ranch Market).

Selain itu, komunitas ini punya kegiatan Rolling Thunder, yaitu konvoi mengelilingi jalur klasik retro lintas Pondok Indah untuk memberikan daya tarik bagi warga DKI Jakarta yang melintas di area tersebut.

Kegiatan lain bertajuk "Afternoon Ride on Sunday" berupa aktivitas jalan-jalan sore, masih di sekitar Pondok Indah. Kegiatan ini berawal dari acara buka puasa bersama, di mana sebelum berbuka, para penggemar Klasik Retro saling bertemu.

Eksistensi Katro didukung dengan pembentukan RadioKatro.com.

Salah satu program andalan adalah #petak umpet - treasure hunt, yakni permainan mencari treasure atau benda yang sudah disembunyikan di suatu lokasi dengan menggunakan aplikasi GPS pada ponsel peserta, dengan sedikit petunjuk dan titik koordinat GPS.

Selama mengawal Katro, Andi mengaku banyak pengalaman unik dan penuh kesan. Salah satunya, menemukan anak-anak muda yang tertarik dengan mobil tua. Ia mengaku jejaringnya bertambah karena bertemu orang dari berbagai kalangan dan tingkat sosial.

Salah satu yang betah bergabung dengan Katro sejak awal komunitas ini berdiri adalah Edi Putranto (55 tahun). Menurutnya, belum ada komunitas atau klub yang menaungi kendaraan hobi dari 1965 sampai 1995.

Pemilik 3 mobil lawas yaitu Corolla DX tahun 1983, Corona RT100 tahun 1975, dan Mercedes Benz W124 tahun 1989 ini, tak pernah absen mengikuti berbagai kegiatan yang digelar oleh Katro. Misalnya, acara-acara Perhimpunan Pemilik Mobil Kuno Indonesia.

"Seperti program SMR yang rutin dilakukan saban minggu, termasuk mendukung Gaikindo setiap tahun, juga mendukung berbagai gathering sejumlah klub otomotif yang ada," kata Edi.

"Yang paling penting adalah Katro hadir sebagai wadah untuk para penggemar apa pun tentang klasik retro serta silaturahmi antar klub dan brand yang ada," ungkap Edi.

Sudah tiga tahun ini Oktofajri Sy.M, yang akrab disapa Ajie (53 tahun) bergabung dengan Katro.

"Saya sangat menyukai mobil klasik, jadi cocok bergabung dengan Katro," ujar Ajie. "Saya begitu merasakan suasana kekeluargaan dalam Katro yang tak mengenal batas usia."

Pemilik Mercedes Benz Boxer 220E tahun 1993 ini datang ke Ranch Market saat SMR dan berkenalan dengan para punggawa Katro. Berbagai acara sudah diikuti Ajie, dari buka bersama sampai touring.

Selama bergabung, Ajie merasakan banyak manfaat, mulai dari berkenalan dengan penggemar mobil klasik, serta menambah wawasan tentang berbagai merek otomotif.

"Semoga Katro tambah kompak dan besar, selalu mengeluarkan gagasan atau ide untuk event yang bagus, seru, dan membuat para penggemar mobil klasik bersatu," tandas Ajie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun