Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Itu Berbicara dengan Waktu

18 Mei 2018   07:00 Diperbarui: 18 Mei 2018   07:10 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
loakanantik.blogspot.com

Perempuan itu sangat suka dengan jam kunonya. Siang dan malam, mereka selalu bersama di kamar perempuan itu, yang berukuran empat kali empat meter, di sebuah perumahan yang terletak di utara Jakarta.

Bukan itu saja. Perempuan itu merasa bahwa antara dirinya dan jam antik itu telah terjalin kedekatan. Kerap kali, ia merasa dentang dan detik jam itu seperti mengajaknya berbicara dan mengingatkan sesuatu.

Terkadang, ia merasa jam itu membawanya ke masa-masa yang telah berlalu. Masa yang memberinya rasa bahagia yang berakhir rindu tak terkira.

"Kau tak ingat, berapa waktu yang telah kita lewati bersama?" 

Terdengar kembali detak si jarum jam. Menegurnya. Menyadarkan dari lamunan akan waktu pertemuan dan kebersamaan yang telah terlewati, tanpa ada perubahan pada diri perempuan itu 

Perempuan itu tertegun. Keningnya berkerut, dan bibirnya terkatup rapat.

"Tiga tahun kita bersama," lanjut jam antik itu, mendahului sang perempuan yang masih sibuk berhitung waktu kebersamaan mereka.

"Ya, kau benar." Akhirnya perempuan itu setuju dengan hasil kalkulasi jam antiknya.

Ia kagum karena jam itu bukan hanya mengingatkan waktu yang berlalu, melainkan juga tahun kebersamaan mereka. Semua tak lepas dari catatan mesin jam antik, yang masih akan terus memberikan detaknya.

"Selama tiga tahun kau sia-siakan aku," keluh jam itu, kecewa.

Namun, ia tetap setia menjalankan jarumnya. Ia tak ingin mengecewakan penolong yang telah mengangkatnya dari pinggir jalan, hingga kini dia tergantung di dinding kamar yang sejuk dan bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun