Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Ras Kaukasoid Memiliki Risiko Lebih Tinggi Terkena Melanoma?

16 Mei 2018   07:00 Diperbarui: 16 Mei 2018   08:07 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di negara kita, prevalensi kanker kulit memang relatif rendah jika dibanding jenis kanker lain. sumber: Lifestyle Kompas

Belum banyak yang memahami melanoma. Padahal, sebagai warga tropis, kita perlu tahu bahaya kanker yang dipicu paparan sinar matahari ini.

Menurut data WHO, sekitar 132 ribu kasus melanoma muncul setiap tahun. British Association Dermatologist melansir, 77 persen orang tidak mengenali gejala kanker kulit bersifat ganas ini.

Bagaimana dengan Indonesia? Di negara kita, prevalensi kanker kulit memang relatif rendah jika dibanding jenis kanker lain. Data GLOBOCAN 2008 yang dipublikasi pada Desember 2010 menyebutkan estimasi angka kasus kanker kulit di Indonesia masih di bawah 5.000 kasus.

Angka kejadian yang rendah ini menjadi salah satu alasan kita jarang membicarakan kanker kulit. Alhasil, masyarakat kurang teredukasi. Ini membuat kasus kanker kulit yang ditemukan sudah dalam stadium lanjut hingga sulit disembuhkan.

Radiasi ultraviolet, terutama UV B dan C, adalah penyebab utama kanker kulit. Apalagi, dengan kerusakan lingkungan seperti kebocoran lapisan ozon yang semakin riil terjadi, membuat kanker kulit semakin dekat di depan mata.

Di antara beberapa jenis kanker kulit, melanoma maligna atau sering disebut melanoma saja adalah jenis paling menakutkan.

Saat ini, insiden melanoma cukup tinggi pada ras Kaukasian yang memiliki kulit putih, rambut merah/terang, dan mata biru. Mereka memiliki risiko lebih tinggi karena jumlah sel melanosit mereka lebih sedikit dibandingkan mereka dengan kulit berwarna.

Di Indonesia, melanoma bukan kanker kulit yang sering dijumpai. Data RS Kanker Dharmais mengungkap ada 119 kasus sejak 2005. Namun, edukasi dan pengetahuan masyarakat yang kurang membuat kasus terdiagnosis pada stadium lanjut, saat sudah menyebar ke organ lain.

Menurut DR. Dr. Aida Sofiati Dachlan Hoemardani Sp.KK(K) dari RS Kanker Dharmais, melanoma adalah sel kanker yang menyerang sel melanosit, yaitu sel pemberi warna kulit cokelat atau kehitaman.

"Penyakit ini termasuk jenis kanker kulit paling ganas karena sangat mudah menyebar ke organ tubuh lain. Semakin dalam lokasi melanoma, semakin mudah pula ia menyebar," jelas staf pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUI/RSCM ini.

Melanoma bisa terjadi di bagian kulit mana pun. Pada pria kebanyakan di badan, dan pada wanita, di tungkai bawah. Pada orang dengan kulit berwarna, sebagian besar melanoma dimulai di telapak kaki. Penyebabnya lebih karena ada trauma, bukan sinar UV.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun