Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Keputihan, Si Pengganggu Daerah Kewanitaan

12 Februari 2018   10:48 Diperbarui: 13 Februari 2018   14:01 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keputihan tidak normal, baik karena infeksi maupun non-infeksi, bermula dari kebersihan area kewanitaan yang tidak terjaga dengan baik. Pemicu awalnya adalah kondisi organ intim yang lembap, sehingga menjadi media yang baik untuk jamur dapat tumbuh.

"Membersihkan area intim sebaiknya tidak menggunakan sabun karena bersifat basa. Lebih baik dengan air biasa atau menggunakan cairan khusus pembersih vagina dengan pH yang sesuai," jelas Dr. Bonti.

Ginekolog yang juga berpraktik di SamMarie Family Healthcare  ini menyarankan agar sebaiknya perempuan menghindari douching, yaitu menyemprotkan cairan khusus ke dalam vagina.

"Lebih baik dibersihkan dengan air atau cairan khusus untuk organ intim yang aman," tegas Dr. Bonti. "Vaginal douching hanya diberikan untuk infeksi berat di vagina, dan itu pun tidak untuk digunakan secara rutin."

Satu warisan leluhur yang dipercaya secara turun temurun sangat efektif dalam membantu membersihkan area kewanitaan adalah daun sirih.

Menurut Dr. Irmanida Batubara, Kepala Pusat Studi Biofarmaka Tropika, Institut Pertanian Bogor, karena salah satu penyebab keputihan adalah infeksi bakteri, maka solusinya adalah mengendalikan pertumbuhan bakteri di organ intim. Nah, daun sirih adalah bahan alami yang dapat dimanfaatkan sebagai antiseptik dan antibakteri.

"Secara empiris, daun sirih sudah dikenal sejak zaman dahulu memiliki khasiat sebagai obat tradisional. Salah satunya dimanfaatkan sebagai cairan antiseptik dan antibakteri di organ intim," ujar Dr. Irma.

Daun sirih, lanjut Irma, memiliki profil baktariosit, yaitu hanya menghambat pertumbuhan bakteri. Hasil penelitian menunjukkan daun sirih memiliki sifat MIC (mininum inhibitory concentration)atau konsentrasi hambat minimum.

"Bedakan dengan cairan antiseptik bakterisidal, yang tidak disarankan untuk vagina karena dapat memusnahkan semua bakteri, termasuk bakteri baik," tandas Dr. Irma. "Karena di area kewanitaan secara normal juga tumbuh bakteri, yang harus dijaga adalah mengendalikan jumlah bakteri yang merugikan."

Dr. Irma juga menandaskan bahwa kandungan bioaktif daun sirih yang memiliki sifat antibakteri adalah minyak atsiri. Minyak ini mengandung beragam senyawa (seperti chavibetol, catechol, eugenol, methyleugenol, dan pyrocatechin) yang bersifat antibakterial dari berbagai strain termasuk E. coli, Streptococcus pyogenes dan S. aureus. Selain antibakteri, daun sirih juga bersifat antijamur.

Sederet manfaat lain dari daun sirih adalah sebagai antioksidan, efektif menyembuhkan luka kulit, memperbaiki sirkulasi darah, menyembuhkan sariawan dan gusi bengkak, mengatasi bau badan dan bau mulut, meringankan batuk, asma, dan radang saluran napas, menurunkan kolesterol, trigliserida dan asam lemak, serta menurunkan glukosa darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun