Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Baca Label Sebelum Mengonsumsi

22 Januari 2018   11:31 Diperbarui: 22 Januari 2018   11:50 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.solusisehatku.com

Alergi yang disebabkan susu sapi bisa muncul kapan saja. Tidak hanya pada saat Anda masih kecil, tetapi juga bisa muncul saat Anda sudah dewasa. Reaksinya adalah diare, gatal-gatal, kulit kemerahan, bengkak, muntah, dan masih banyak lagi. Saat pertama kali Anda mengalami gejala tersebut mungkin Anda masih bingung.

Nah, bagi Anda yang alergi minum susu sapi atau memilih untuk menjadi vegan, sekarang ada banyak pilihan susu yang dibuat dari tanaman. Ada susu yang dibuat dari kacang kedelai, kacang mede, kacang almond, bahkan kelapa.

Mana yang paling bergizi? Studi yang dipublikasikan oleh Journal ofPediatric and Gastroenterology and Nutrition menegaskan bahwa minuman berbasis bahan nabati memiliki profil nutrisi yang bervariasi. Keragaman variasi ini tergantung dari produsen masing-masing.

Jika dibandingkan dengan susu sapi, kandungan gizi susu kedelai, susu kacang mede, susu almond, dan susu kelapa memang lebih sedikit. Dari keempat susu ini, susu kelapa adalah yang paling minim nutrisi dan tidak memiliki kandungan protein.

Susu kedelai sering kali mengandung protein sebanyak susu sapi, tetapi minuman ini tidak menawarkan kalsium. Karena itu, banyak susu kedelai di pasaran saat ini yang diperkaya kalsium buatan.

Bicara protein, susu berbasis tanaman secara umum tidak memiliki protein tinggi. Satu porsi susu nabati hanya menawarkan protein tak lebih dari satu gram. Meski kacang almond dan mede utuh sesungguhnya kaya protein, bahan gizi ini hilang selama proses pengolahan menjadi susu.

Untuk meningkatkan profil nutrisi dari susu berbahan tanaman, beberapa produsen menambahkan bahan penguat. Misalnya, tambahan kacang polong atau beras yang dapat meningkatkan kadar protein, kalsium, dan vitamin.

Namun, sejumlah ilmuwan mempertanyakan apakah bahan-bahan gizi tambahan ini dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh dengan efisiensi yang sama dengan bahan-bahan yang hadir secara alami dalam makanan.

Kandungan lemak, gula, dan pemanis juga bervariasi dari satu produk ke produk lain, membuat besar kalori juga bervariasi. Susu nabati yang ditambahkan perasa, seperti cokelat, mungkin memiliki kalori sangat tinggi.

Yang pasti, bahan-bahan tambahan susu nabati harus dicantumkan di label kemasan, di bawah kotak kandungan nutrisi. "Saya menganjurkan para konsumen untuk membaca label tersebut sebelum mengonsumsi," tegas Sara Haas, ahli nutrisi dari Academy of Nutrition and Dietetics.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun