Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendidikan Mengajarkan Kita Cara Mendapatkan Kunci untuk Membuka Gerbang Dunia

11 November 2017   08:39 Diperbarui: 11 November 2017   08:52 1815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Rederick J. Mc. Donald, pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk mengubah tabiat. Dari pengertian ini, dapat kita pahami bahwa pendidikan bukan hanya sekedar bertujuan untuk mentransfer ilmu dari guru ke siswa, tetapi tujuan yang paling utama dari pendidikan adalah adanya perubahan tabiat atau karakter peserta didik ke arah yang lebih baik.

Apa yang kita dapatkan dari pendidikan?

Pendidikan mengajarkan kita banyak hal. Pada kesempatan kali ini, saya mengambil tiga poin penting yang kita dapatkan dari bangku pendidikan. Tiga poin penting ini adalah bekal kita menuju masa depan, yang menentukan kita menjadi orang sukses atau tidak di masa yang akan datang. 

Pertama, melalui pendidikan kita mendapatkan didikan moral atau sopan santun. Pendidikan moral adalah nomor satu. Orang yang berilmu, tapi tidak bermoral dapat membawa bangsa ke liang kehancuran. Kita semua tahu bahwa para koruptor di luar sana adalah orang-orang yang pintar. Mereka mengenyam bangku pendidikan hingga jenjang yang tinggi. Namun, apa yang mereka lakukan? Mereka mengambil hak orang lain dengan korupsi. Hal ini terjadi tak lain karena kurangnya pendidikan moral yang mereka buat dapatkan atau mungkin mereka mengabaikan pendidikan moral yang diberikan kepada mereka.

Jepang, negara yang kita kenal sebagai negara penjajah, merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi pendidikan moral. Di Jepang, hal pertama yang akan diajarkan kepada anak didik adalah moral, baru kemudian diajarkan tentang ilmu pengetahuan. Lihatlah bagaimana Jepang menjadi bangsa yang maju karena sistem pendidikan yang diterapkan di negara tersebut.

Kedua, melalui pendidikan kita mendapatkan ilmu.

Membaca adalah salah satu cara untuk mendapatkan ilmu. Di mana kita belajar membaca? Di sekolah. Di bangku pendidikan. Di bangku pendidikan, kita belajar mengenal huruf demi huruf, hingga akhirnya kita bisa membaca. Dengan didikan yang tulus dari guru-guru kita, kita bisa membaca tulisan yang tertera di dalam buku. Buku adalah gerbang dunia dan membaca adalah kuncinya. Pendidikan mengajarkan kita cara mendapatkan kunci untuk membuka gerbang dunia.

Bayi tidak langsung bisa berjalan begitu lahir, bayi tidak langsung bisa bicara. Begitu juga yang kita alami saat menempuh pendidikan. Kita yang semula sama sekali tidak mengenal huruf, terus berusaha untuk mengenalnya. Kita tidak patah semangat jika belum berhasil, kita coba lagi dan terus mencoba, hingga akhirnya berhasil.

Andai kata kita menyerah begitu mudah untuk mengenal huruf, maka saat ini kita tidak akan bisa membaca. Andai kata tidak ada guru yang membimbing dan menyemangati kita, mungkin kita akan menyerah dengan begitu mudah. Guru ibarat seorang ibu yang sabar mendampingi anaknya belajar berjalan. Saat sang anak jatuh, ibu akan membantunya berdiri dan memberi semangat untuk berusaha lagi. Guru adalah orangtua kedua kita. Sekolah adalah rumah kedua kita.

Seperti anak kecil yang bisa berjalan karena tidak menyerah untuk belajar berjalan meskipun berkali-kali jatuh, kita juga tidak akan bisa membaca dan tidak bisa mendapatkan ilmu jika kita menyerah sebelum berhasil.

Melalui pendidikan, apa yang sebelumnya tidak kita ketahui menjadi kita ketahui. Ibaratnya, kita bermetamorfosis dari seekor ulat menjadi kupu-kupu yang cantik. Dari seekor ulat yang hanya berjalan pelan di atas daun menjadi seekor kupu-kupu yang bisa terbang kemana saja yang diinginkannya. Kupu-kupu yang bisa menjelajahi semesta alam dengan kedua sayapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun