Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Para Peneliti Menciptakan Kamera Mata Elektronik Lengkung

23 Oktober 2017   10:05 Diperbarui: 23 Oktober 2017   10:25 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: www.wallpapersxl.com

Diilhami oleh anatomi manusia, para peneliti di Amerika Serikat telah menciptakan kamera "mata" elektronik pertama di dunia.

Berukuran dan berbentuk mata manusia, alat ini merajut sebuah jaringan kerja detektor silikon kedalam sebuah jala yang lentur, dan ini akan dapat memunculkan generasi baru dari kamera video dan digital yang bebas distorsi.

Sekarang ini sudah berlangsung serangkaian percobaan untuk menguji kemungkinan penerapan lainnya, termasuk sebuah monitor yang tipis dan lentur untuk mendeteksi sinyal listrik yang berjalan di permukaan yang tidak rata dari otak manusia.

Rancangan kamera ini juga bisa mengarah ke perkembangan retina elektronik buatan yang suatu hari kelak dapat menolong mengembalikan penglihatan, kata kajian ini yang diterbitkan di jurnal Nature Inggris.

"Pendekatan ini memungkinkan kita memasang elektronik di tempat-tempat yang sebelumnya tidak memungkinkan," kata John Rogers, seorang insinyur di University of Illinois, yang memimpin penelitian bersama Yonggang Huang dari Northwestern University.

"Kini, untuk pertama kalinya kita dapat membuat rancangan yang lepas dari keterbatasan sistem berbasis lapisan konvensional yang mensyaratkan bidang datar. Susunan detektor melengkung yang cocok digunakan sebagai implan retina," kata Rogers.

Mata hewan alamiahnya melengkung untuk menangkap gambar-gambar, tetapi sampai sekarang sistem penglihatan buatan masih terbatas pada permukaan pencatat gambar yang datar. Para insinyur telah berpuluh tahun mencoba membuat sebuah sistem mata elektronik, tetapi menciptakan sebuah kamera mata ini masih elusif.

Kamera digital yang ada sekarang dapat memadatkan lebih dari 10 juta piksel kedalam sebuah gambar, tetapi belum bisa mengatasi sebuah masalah lama, yaitu masalah distorsi yang disebabkan oleh pencatat gambar yang datar.

Sensor-sensor konvensional tidak dapat melengkung tanpa merusak piksel-piksel yang peka cahaya - lapisan semi konduktor kedalam mana mereka ditanamkan bersifat kaku dan rapuh, yang akan patah dibawah tekanan kurang dari satu persen.

Rogers dan Huang mengatasi keterbatasan ini dengan mengaitkan piksel-piksel peka cahaya yang rapuh dengan kawat-kawat kecil yang lentur yang bisa dibengkokkan sampai 40 persen. Jala elektronik ini dipasang pada sebuah selaput karet yang diregangkan ke bentuk lengkung dari sebuah retina, kemudian semuanya dimasukkan kedalam sebuah kubah kaca bulat dengan bentuk yang sama, dan menciptakan sebuah lensa kamera.

"Penelitian ini sangat transformatif," kata Ken Chong, penasehat di National Science Foundation Engineering Directorate, yang mendanai kajian ini. "Dengan menggunakan prinsip-prinsip mekanis sederhana, para peneliti telah menghasilkan, untuk pertama kalinya, sebuah alat elektronik di permukaan lengkung sehingga mereka bisa mengambil gambar-gambar seperti yang ditangkap oleh mata," katanya.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun