Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Faktor Mati Lebih Cepat Bukan Hanya Penyakit, tapi Juga Karena Tidak Bahagia, Benarkah?

17 Maret 2023   09:05 Diperbarui: 17 Maret 2023   09:18 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup dari gaji ke gaji (lokerjogja.id)

Umum diketahui dari hasil penelitian durasi tidur yang lebih sedikit atau terlalu banyak dari yang dianjurkan berisiko meningkatkan angka kematian yang lebih cepat.

Durasi bobo yang dianjurkan bagi orang dewasa adalah 6-8 jam setiap harinya.

Kurang dari 6 atau lebih dari 8 jam menjadi penyebab munculnya berbagai penyakit yang menuju kematian.

Itu baru dari segi fisiknya, namun dari segi psikis pun jalan menuju kematian bisa lebih cepat sampai.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut kondisi kejiwaan yang menimbulkan risiko kematian yang lebih cepat:

Terlampau boros dan banyak utang

Tidak bahagia

Tidak suka bersosialisasi

Sebuah studi tahun 2015 yang digelar oleh BMC Public Health mendapatkan mereka yang hidupnya hanya tergantung dari gaji ke gaji berisiko mati lebih cepat daripada mereka yang punya penghasilan dari sumber lainnya.

Dalam artian, mereka yang tidak punya cadangan untuk dana darurat lebih cepat terserang penyakit kardiovaskular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun