India, UEA, Syria, Qatar, Indonesia, Cina, dan Jepang masing-masing 1 kali.
Macan Asia
Pada masa-masa sebelum sebelum tahun 1961 Timnas senior Indonesia yang dilatih sama oleh Toni Pogacnik dijuluki "Macan Asia" karena sejumlah prestasi yang dicatatnya.
Di Asian Games 1954 Timnas Indonesia melaju hingga ke semifinal sebelum dikalahkan oleh Cina dengan skor 2-4.
Di fase grup, Timnas Indonesia menggulung lawan-lawannya seperti Jepang 5-3, dan India (juara bertahan) 3-0.
Di Olimpiade Melbourne 1956 Timnas Indonesia bahkan bisa melaju hingga ke perdelapanfinal.
Di perempatfinal itu, Tan Liong Houw dkk bermain imbang 0-0 dengan Uni Soviet.
Karena pada saat itu belum ada sistem extra time 2x15 menit. Maka untuk menentukan siapa yang melaju ke semifinal, diadakan pertandingan ulang. Dimana Indonesia akhirnya kalah 0-4 dari Lev Yashin dkk.
Raksasa Uni Soviet bahkan terus melaju ke final. Bahkan juara dan mengantongi medali emas.
Dua tahun kemudian, di Asian Games Tokyo, Jepang 1958, Indonesia dibawah tukang Toni Pogacnik berhasil membawa pulang medali perunggu.
Itulah cikal bakal Timnas Indonesia dijuluki dengan Macan Asia.