Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Sejarah Beli Baju Baru untuk Idul Fitri, Para Pejabat Bumiputera Dulu Menggunakan Dana Pemerintah

15 April 2022   10:05 Diperbarui: 16 April 2022   14:24 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baju baru untuk Hari Raya IdulFitri (okemom.com)


Tak pelak membeli baju baru untuk dipakai di Hari Raya Idul Fitri sudah menjadi ciri bahwa "inilah" Lebaran.

Identitas memakai baju baru di saat Hari Raya Idul Fitri sulit terbayangkan apakah itu menjadi suatu keharusan apakah itu merupakan simbol bahwa mereka sudah "fitri" kembali.

Seperti layaknya makna "fitri" daripada Hari Raya Idul Fitri adalah baru lagi, lahir lagi seperti layaknya seorang bayi yang baru lahir ke dunia, suci bersih dan tak bernoda.

Tak pelak sepanjang sejarahnya, menjelang Hari Raya Idul Fitri, pakaian menjadi yang terutama diincar umat Muslim untuk dibeli dari THR yang didapat dari majikannya.

Dan tradisi membeli pakaian baru ini menghinggapi seluruh lapisan masyarakat, bahkan juga para artis, pengusaha, dan pejabat tinggi negara.

Bahkan kebiasaan membeli baju baru untuk dipakai di Hari Raya ini ada lagunya, salah satu lagu Lebaran yang paling populer.

Baju baru Alhamdulillah

Tuk dipakai di Hari Raya

Tak punya pun tak apa-apa

Masih ada baju yang lama

Mengutip dari berbagai sumber, ternyata membeli baju baru untuk Hari Raya IdulFitri ini sudah ada di Indonesia sejak abad ke 20 di masa pemerintahan Hindia-Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun