Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Tinitianes" di Filipina, Satu Nenek Moyang dengan Batak Sumatera?

3 November 2021   10:05 Diperbarui: 3 November 2021   10:24 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batak Filipina (remotelands.com)


Di Pulau Palawan, Filipina, ditemukan sebuah suku yang merupakan satu dari 70 penduduk pribumi Filipina lainnya yang memiliki kemiripan dengan suku Batak di Sumatera.

Dari segi perawakan, logat, bahasa, adat istiadat, maupun marga.

Menarik memang, suku yang oleh para arkeolog disebut dengan Tinitianes itu menimbulkan pertanyaan apakah ada hubungannya antara Tinitianes dengan suku Batak di Sumatera, apakah mereka satu nenek moyang?

Apakah orang Batak di Sumatera pada suatu waktu tertentu pernah berlayar ke Pulau Palawan lalu menetap di sana, kapan dan dalam peristiwa apa?

Atau mungkin juga sebaliknya, cikal bakal suku Batak Sumatera itu berasal dari Pulau Palawan?

Belum ada penelitian mengenai hal tersebut. Namun tentu fenomena ini menjadi sesuatu yang sangat menarik bagi para arkeolog.

Seorang penulis kenamaan Filipina, Sionel Jose sempat menulis novel yang berjudul "Sebuah Desa Bernama Poon" yang menyebutkan banyak kemiripan antara Tinitianes dengan Batak Sumatera dalam segala hal.

Jika di Sumatera, suku Batak sangat erat kaitannya dengan marga yang dicantumkan di belakang namanya, Tinitianes pun punya marga.

Juga soal bahasa dari inong (ibu), mangan (makan), sangsang (daging babi), among (ayah), atau iboto (saudara).

Pemukiman orang-orang Tinitianes juga berdiri bentuk bangunan yang mirip dengan di Sumatera, cara berpakaian dengan logat "apa pula kau ini bah" yang ceplas-ceplos.

Dalam hal melakukan lamaran, seorang calon mempelai pria membawakan sebentuk mahar kepada calon mempelai wanita yang mirip juga dengan adat di Sumatera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun