Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Unik, Orang Medan Menyebutkan Sepeda Motor dengan "Kereta", Bagaimana Asal Mulanya?

25 Oktober 2021   10:05 Diperbarui: 25 Oktober 2021   10:08 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Kereta" di Medan, Sumatera Utara (sumut.suara.com)


Jika melihat kepada sejarah perkembangan teknologi, tentu dulunya kita tidak mengenal benda-benda seperti yang kita banyak dapati sekarang ini, seperti televisi, komputer, mesin cuci, mobil, atau motor.

Untuk transportasi atau mengangkut sesuatu, dulunya manusia menggunakan kereta yang ditarik hewan (kuda atau kerbau).

Namun kini kita mengenal sepeda motor atau mobil yang digunakan untuk transportasi modern.

Namun ada yang unik di jaman sekarang ini, di Medan, Sumatera Utara, ternyata kata "kereta" masih digunakan hingga sekarang untuk menyebutkan sepeda motor.

Bukan saja menyebutkan kendaraan roda dua itu dengan "kereta", namun sebagian orang Medan juga menyebutkan mobil dengan "motor".

Sebutan "kereta" atau "motor" itu tentu mempunyai arti yang berbeda di tempat lainnya, diluar Sumatera Utara.

"Kereta" bisa berarti kereta api, sedangkan "motor" adalah sepeda motor atau penggerak.

Mengapa di Medan abadi?

Hal itu dijelaskan oleh Kepala Balai Bahasa Propinsi Sumatera Utara, Dr. Maryanto, hal tersebut dipengaruhi oleh bahasa Melayu yang menjadi bahasa pergaulan di wilayah Sumatera sejak Kerajaan Melayu Deli.

"Semua alat transportasi yang ditarik hewan pada jaman dulu disebut dalam bahasa Melayu dengan kereta. Pada saat itu kan bahasa Melayu menjadi bahasa pergaulan," kata Maryanto, Sabtu (16/10/2021).

Beberapa waktu sebelum Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional dan resmi dengan digelarnya Kongres Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, bahasa Melayu menjadi lingua franca, atau bahasa pemersatu dari suku-suku yang ada di Nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun