Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

KP3C Wacanakan Propinsi Cirebon Raya, Setelah Banten, Jabar Siap Kehilangan Cirebon?

1 Oktober 2021   10:05 Diperbarui: 1 Oktober 2021   17:13 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ciayumajakuning (akarsejarah.wordpress.com)

"Ini adalah sebuah upaya untuk mewujudkan visi Sunan Gunung Jati," kata KH Maman Imanulhaq, anggota DPR RI dalam sebuah seminar yang dihelat pada Senin (27/9/2021) di Hotel Prima, Cirebon.

Dalam acara yang bertajuk "Menuju Pembentukan Propinsi Cirebon Raya" KP3C yang hadir dalam seminar itu menyatakan kesiapannya untuk mengantar terbentuknya propinsi Cirebon Raya dalam beberapa tahun ke depan.

Kurniawan Bahtiar, Ketua KP3C (Komite Percepatan Pembentukan Propinsi Cirebon Raya), mengatakan upaya ini adalah perjuangan yang bukan begitu saja. Karena gerakan ini berdasarkan aspirasi masyarakat Cirebon Raya.

Bukan secara emosional.

Wilayah Cirebon Raya yang dimaksud disini adalah wilayah yang meliputi kota-kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan, atau disingkat dengan Ciayumajakuning.

KH Maman Imanulhaq atau akrab disapa Kang Maman yang didaulat berbicara itu mengatakan terbentuknya Propinsi Cirebon Raya nantinya bakal mempercepat pembangunan di Ciayumajakuning.

Sedangkan salah satu anggota KP3C, Nina Kurnia Hikmawati, mengatakan pembentukan Propinsi Cirebon Raya juga untuk menghadapi tantangan dalam upaya mengejar ketinggalan wilayah Ciayumajakuning.

"Supaya Ciayumajakuning tidak tertinggal dan tenggelam," kata Nina.

Kang Maman juga menjelaskan Ciayumajakuning memiliki sumber daya alam dan manusia yang sangat potensial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun