Sedangkan diturunkannya Ester atau Putri KW (19) sangat penting untuk menjadi pelajaran ke depannya bagi kedua pebulutangkis muda tersebut.
Dan strategi itu diterapkan saat Indonesia berhadapan dengan Kanada, Senin (27/9/2021) laga kedua. Di laga pertama Indonesia menang 5-0 atas Rusia.
Kedudukan menjadi berubah 1-1 setelah Ester Nurumi kalah rubber game dari Rachel Chan dengan skor 24-22, 8-21, dan 18-21.
Indonesia unggul lebih dulu setelah ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menang mudah 21-6 dan 21-10 atas Sankeerth/Yakura dalam tempo 28 menit.
Setelah menang di gim pertama 24-22 atas Rachel Chan, terutama di gim kedua dan ketiga, Ester kurang fokus dan banyak membuat kesalahan sendiri. Yang mana dua gim itu menjadi milik Kanada. 8-21 dan 18-21.
Hal itu diakui oleh Ester sendiri. "Di gim pertama main enak. Di gim kedua fokus hilang. Saya jadi bingung sendiri," katanya.
Ester juga mengatakan di gim ketiga sebenarnya dia bisa bermain lepas. Namun sayang tidak bisa menjaga konsistensi. "Saya pun kalah," katanya.
Diakui oleh pelatih tunggal putri, Herli Djaenudin, diturunkannya Ester di nomor tunggal untuk memberikan pengalaman jam terbang di ajang besar.
Setelah menjadi sejumlah simulasi, Herli mengatakan pemain muda itu layak dicoba.
"Setelah mampu unggul 17-16 di gim ketiga, konsistensinya belum bisa dijaga," kata Herli.
Indonesia berbalik ketinggalan menjadi 1-2 dari Kanada setelah di partai ketiga secara mengejutkan Jonatan Christie dikalahkan Brian Yang tiga gim, 21-9, 20-22, dan 18-21.