Selain Kaesang Pangarep yang menyaksikan timnya laga perdana, hadir juga menyaksikan di Stadion bapak Menpora Zainuddin Amali, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, dan bapak Erick Thohir.
Tidak ada lagi gol tercipta di sisa waktu yang ada, hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor 2-0 tetap bertahan menjadi milik Persis Solo.
Usia hanyalah hitungan angka, kendati sudah berkepala 4 namun naluri mencetak gol mantan pemain Madura United itu belumlah pudar.
Selain mencetak gol, Beto juga menunjukkan aksi cemerlang lainnya dan cukup banyak menciptakan peluang baik oleh dirinya sendiri maupun memberikan assist kepada kawan-kawannya.
Selain membantu penyerangan, Beto juga seringkali mundur untuk membantu pertahanan.
Oleh karenanya "mesin gol" itu memang layak mendapatkan pujian.
"Jika sudah di atas usia 30 harus jaga diri, namun saya melakukan itu ketika mulai main bola," kata mantan pemain Timnas Indonesia itu.
Beberapa waktu lalu, mantan pemain Persipura Jayapura itu pernah menceritakan soal bagaimana dia mengatur waktu antara main sepakbola dengan istirahat.
"Saya jaga makanan, tidur jam sebelas malam. Yang penting saya bahagia. Saya mencintai bola. Berlatih dan main di lapangan," kata Beto.
Bergabung di dengan tim-tim lainnya seperti PSIM Yogyakarta, PSCS Cilacap, Persijap Jepara, dan Hizbul Wathan FC, Persis Solo bertindak sebagai tuan rumah Grup C periode pertama.
Kariernya sebagai pesepakbola profesional dimulainya saat membela klub kota kelahirannya Sport Belem (musim 1999/2000).