Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Brompton, Sepeda Lipat "Sultan" yang Kini Harganya Terjun Bebas

17 September 2021   11:06 Diperbarui: 19 September 2021   11:15 1833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Sepeda Brompton (SHUTTERSTOCK.COM via kompas.com) 

"Sesuai hukum ekonomi. Barang tidak ada, permintaan banyak, ya harga naik. Jika barang banyak, permintaan turun. Ya, harga turun," kata Sonny.

Bagi Anda yang memang ingin sekali memiliki Brompton, maka Anda harus pandai-pandai mencuri kesempatan ini. Membelinya pada saat harga sedang terjun bebas.

Kondisi apa lagi yang akan menyebabkan harga akan kembali naik? 

Dulu Brompton naik karena banyaknya permintaan. Seperti diketahui, pada awal tahun lalu, Indonesia dan dunia sedang dilanda wabah yang tidak diduga-duga sebelumnya yaitu Covid-19.

Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mencegah klasterisasi penularan baru antara lain dengan melakukan sejumlah penutupan wilayah, himbauan untuk melakukan kegiatan di rumah saja, dan sebagainya.

Beberapa waktu kemudian, pemerintah mulai melonggarkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) itu dan memulai proses new normal.

Nah di saat seperti itulah, orang banyak mengincar sepeda lipat termasuk Brompton untuk memulai kehidupan baru sembari berolahraga.

Kondisi seperti inilah banyaknya permintaan sepeda lipat (Brompton), maka sepeda lipat menjadi booming. Yang menyebabkan harga naik meroket.

Tren penurunan sepeda lipat Brompton ini menurut CNBC mulai terjadi sejak pertengahan tahun ini. Dan saat ini harga sepeda buatan Inggris itu konon sudah mencapai titik yang terendah dari sebelumnya.

Eko juga menjelaskan tiap tahun biasanya ada barang baru sesuai production plan. Jika barang lama masih banyak karena tidak terjual. Maka barang lama itu harus segera dikurangi harganya sebagai upaya agar tidak over stock.

"Ya barang lama harus dikurangi harganya agar barang baru bisa masuk lagi," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun