Nina juga menambahkan dalam tulisannya, Bratalegawa diislamkan padahal pada saat itu agama Hindu sangat lekat berpengaruh di kerajaan dan lingkungan kerajaan di wilayahnya.
Dalam perjalanan selanjutnya, Bratalegawa kemudian disebut sebagai Haji Purwa.
Purwa dalam bahasa Sunda artinya utama atau yang pertama.
Sumber lain menyebutkan Bratalegawa lantas namanya berubah menjadi Haji Baharudin Al-Jawi setelah naik haji. Jadi Bratalegawa merupakan tokoh Sunda pertama yang masuk Islam dan naik haji.
Sumber itu menyebutkan Bratalegawa menunaikan ibadah haji itu setelah dia menikah dengan perempuan asal Gujarat saat melakukan perjalanan bisnisnya di luar negeri.
Setelah melakukan naik haji itu Bratalegawa kembali ke Kawali dengan maksud ingin menyebarkan agama Islam di kerajaannya.
Hal yang pertama dilakukannya untuk itu, Bratalegawa mulai mendekati Ratu Banawati dan kakak kandungnya Giri Dewanti untuk meminta mereka memeluk agama Islam.
Usahanya yang dibantu oleh rekannya dari Arab itu diteruskan dengan mendekati para petinggi kerajaan Galuh.
Namun upayanya itu sia-sia belaka karena saking kuatnya pengaruh Hindu di sana.
Tidak patah hati karena kegagalannya, Bratalegawa mulai pergi Cirebon (pada waktu itu namanya dikenal sebagai Caruban Girang) dengan misi masih sama, menyebarkan agama Islam.
Tak menyangka apa yang terjadi, tenyata upayanya itu mendapatkan sambutan dari penduduk Caruban Girang. Banyak dari antara mereka yang mengikuti ajaran Islam seperti yang dituturkan dan dibawa oleh Bratalegawa.