Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akui Perbedaan

23 April 2019   12:47 Diperbarui: 23 April 2019   13:00 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hinggapun kini; entah

Kupingku masih terngiang-ngiang

Kebisingan suara tawa dan candanya

Dari letupan gemuruh nyanyian kemenangan

Guratan tanya menggeruduk batin

Benar dan salah masih tak kumengerti

Hanya bisa memandang tatapan kosong

Mengelus dada dalam resah yang mengurung

Aku hanya bisa berharap

Satu di antara dua bisalah bijak

Sebagai pengabdi yang mengayomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun