di kaki langit siang
antara riuh jiwa-jiwa
satu persatu memandangi
siapa tahu ada yang kukenali
lama berdiri
tak ada seraut wajah
datang atau tidak, entahlah
rasanya jenuh telah mengulumku
rokok tinggal sebatang
air dingin tinggal seteguk
mata jelalatan tak bertemu tuju
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!