dua bulan kini
sentuhan hambar
perih pedih sakit sekali
air mata banyak tertumpah
siang malam merenung
meratap dalam kepiluan hati
retak kaca pun pecah berantakan
meronta di antara ketidakberdayaan
racikan tidak lagi terpuisikan
kesungguhan hilang terbenam entah
bisik-bisik rayuan janda rapuhkan iman
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!