Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Memulai Bisnis Saham (Bagian-5): Money Management dan Psikologi Trading

5 Mei 2023   16:28 Diperbarui: 7 Mei 2023   08:33 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi manajemen keuangan. Sumber: Shutterstock/Loveyday12 via kompas.com

Bagian-5 dalam serial Memulai bisnis saham di usia pensiun merupakan bagian akhir yang membahas dasar-dasar berbisnis saham secara penuh waktu bagi para pensiunan.

Pada bagian sebelumnya kita telah membahas hal-hal teknis atau bisa disebut hardskill yang dibutuhkan dalam berbisnis saham, namun untuk berhasil menjadi pemenang di pasar saham kita juga harus menguasai softskill dengan sempurna.

Softskill yang perlu kita kuasai dalam berbisnis saham adalah money management dan psikologi trading atau lebih tepatnya kondisi psikologi yang harus kita siapkan dalam bertransaksi di pasar saham.

Baik money management maupun psikologi trading keduanya memegang peranan yang sangat penting dalam kesuksesan pebisnis saham, keduanya wajib kita kuasai sampai mahir untuk melengkapi hardskill yang sudah kita bahas sebelumnya.

Prinsip pertama dari money management adalah jangan sampai "lebih besar pasak daripada tiang". Sebenarnya prinsip sederhana ini telah banyak diketahui orang namun dalam praktiknya hanya sedikit yang bisa menjalankannya.

Dalam berbisnis saham kita harus memisahkan antara uang untuk investasi dan untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam merencanakan bisnis saham selain kita menyiapkan modal yang akan kita pakai untuk bertransaksi di pasar saham kita juga harus menyiapkan dana untuk kebutuhan hidup minimal selama 12 bulan.

Dana darurat untuk biaya hidup selama 12 bulan merupakan jumlah minimal dengan mempertimbangkan time horizon dalam berinvestasi. Sebagai contoh untuk tipe investor jangka panjang minimal mereka akan menyimpan (hold) saham selama 1 tahun.

Rata-rata investor jangka panjang membeli dan menyimpan saham dalam jangka waktu 3-6 tahun, bahkan ada yang menyimpan lebih dari 10 tahun. Dengan demikian mereka hanya mengandalkan pendapatan dari dividen dengan asumsi emiten dari saham yang mereka beli membagikan dividen.

Katakanlah deviden yield saham big caps berkisar antara 4% -- 10% per tahun atau rata-rata 7% per tahun, bila kita membeli saham tersebut sebesar 100 juta rupiah maka pendapatan kita per tahun "hanya" 7 juta per tahun belum dipotong pajak.

Ilustrasi 14 Level Psikologi Trading, Sumber: diskartes via belajartrading.co.id
Ilustrasi 14 Level Psikologi Trading, Sumber: diskartes via belajartrading.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun