Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebajikan Kecil Sehari-hari adalah Fondasi Hidup Benar yang Tetap dan Tidak Berubah Ditelan Perubahan Zaman

8 Agustus 2022   20:34 Diperbarui: 8 Agustus 2022   20:50 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kebajikan kecil dalam hidup, Sumber: teacupsandtales.co.uk 

Masa kecil Howard Kelly sangat sulit sehingga dia harus berjualan asongan dari rumah ke rumah untuk menyambung hidupnya, namun hasilnya tidak seberapa. Sampai pada satu kejadian jualannya belum laku-laku sementara dia sudah menahan lapar yang amat sangat namun dia tidak punya cukup uang untuk memebeli makanan.

Akhirnya dia memutuskan untuk meminta makanan sekedarnya di rumah berikutnya yang dia lewati, ketika penghuni rumah berikutnya menemuinya dia tidak punya keberanian untuk meminta makanan jadi dia hanya meminta segelas air untuk menghilangkan dahaganya.

Penghuni rumah tersebut, seorang wanita muda, paham apa yang di alami anak lelaki yang minta segelas air ini dan sebagai gantinya dia memberikan segelas susu besar kepada Howard Kelly kecil ini.

Kebajikan wanita muda ini sangat membekas dalam hati Howard Kelly kecil, dan mungkin menjadi salah satu momen yang mengubah kehidupannya menjadi seorang dokter yang sukses.

Kebajikan itu menular kepada Howard Kelly dan takdir jua yang mempertemukan dia dengan wanita muda yang pernah menolongnya sehingga dia memiliki kesempatan untuk membayar lunas segelas besar susu yang telah mengubah hidupnya.

Kebajikan kecil ini juga perlu kita tanamkan kepada anak-anak kita di rumah agar mereka peduli dengan kondisi rumah, seperti membuang sampah pada tempatnya, meletakkan barang pada tempatnya, mematikan keran air yang mengalir sia-sia dan masih banyak lagi.

Pada generasi X seperti saya, hal-hal kecil semacam ini mungkin terlalu tinggi kalau disebut sebagai sebuah kebajikan, kepedulian semacam ini merupakan hal yang biasa dilakukan oleh anak-anak generasi X. Mungkin karena kondisi zaman saat itu kita akan malu atau sungkan kepada oran tua bila sampai ditegur karena tidak peduli dengan kondisi rumah.

Namun pada generasi Z saat ini, tata-krama seperti jaman kanak-kanak generasi X sebagian sudah pudar karena perkembangan zaman dan pengaruh nilai-nilai dari luar.

Padahal kepedulian atau kebajikan-kebajikan kecil seperti ini tetap dibutuhkan di masyarkat dan di dunia kerja. Bahkan terkadang hal seperti ini menjadi faktor penentu dalam perekrutan karyawan baru atau promosi jabatan.

Salah satu kisah menarik mengenai hal ini adalah kisah seorang pemuda yang melamar kerja di sebuah perusahaan. Dalam perjalanannya dari pos masuk sampai ke tempat wawancara di area perusahaan tersebut pemuda ini melihat hal-hal yang tidak pada tempatnya.

Di jalan masuk ke kantor dia meihat ada kardus kecil yang tergeletak di jalan yang dilaluinya padahal di situ dekat dengan tempat sampah, jadi dia masukkan sampah kardus itu ke tempat sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun