Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Kecelakaan Bus Transjakarta, Indikasi Manajemen Kurang Serius?

9 Desember 2021   21:06 Diperbarui: 10 Desember 2021   03:36 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bus Transjakarta yang mengalami kecelakaan, Sumber: instagram.com/jktinfo

Kejadian kecelakaan transportasi umum biasanya bukan disebabkan oleh satu faktor tunggal, namun oleh banyak faktor yang terkadang saling berkaitan. Baik itu faktor internal yang dapat dikendalikan maupun faktor eskternal yang tidak bisa dikendalikan atau di luar kendali kita.

Kecelakaan secara umum disebabkan oleh dua hal yaitu unsafe action dan unsafe condition. Unsafe action adalah tindakan tidak aman atau kecerobohan yang dilakukan oleh sopir baik sopir kendaraan itu sendiri (faktor internal) maupun sopir kendaraan lain atau orang lain (faktor eksternal).

Sedangkan unsafe condition atau kondisi tidak aman bisa disebabkan oleh kondisi kendaraaan yang tidak layak jalan (faktor internal) maupun karena kondisi jalan yang tidak aman, misalnya licin, berlubang, tidak rata dan sebagainya (faktor eksternal).

Berdasarkan kesimpulan dari beberapai penelitian, penyebab yang paling dominan dari kecelakaan lalu lintas adalah faktor manusia, yaitu sekitar 80%-90%. [1][2]

Sementara faktor terbesar kedua adalah faktor kendaraan terkait dengan pemenuhan persyaratan teknik laik jalan sekitar 8%-10% dan sisanya adalah faktor lingkungan dan prasarana jalan.

Dalam kasus kecelakaan bus Transjakarta yang beruntun akhir-akhir ini, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, kecelakaan diduga disebabkan sopir bus kelelahan karena rute yang lurus dan dibatasi beton pada sisi kanan dan kiri.

"Sejauh ini kami tidak melihat adanya unsur sabotase tapi masalah human factors yang dominan," ujar Soerjanto di Jakarta (inews.id, 8/12/2021).

Rentetan kecelakaan yang dialami oleh bus Transjakarta merupakan masalah yang serius mengingat sepanjang Januari-Oktober 2021 terjadi 502 kecelakaan atau rata-rata 50 kasus kecelakaan per bulan. Dan dalam bulan Desember ini juga masih terjadi, bahkan pada tanggal 6 Desember yang lalu terjadi 3 kecelakaan berturut-turut hanya dalam waktu satu hari.

Mengapa tingkat kecelakaan yang begitu tinggi terus terjadi dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manajemen bus Transjakarta?

Mengacu pada temuan audit KNKT bahwa penyebab utama kecelakaan bus Transjakarta selama ini karena faktor manusia maka hal ini mengindikasikan bahwa manajemen bus Transjakarta kurang serius dalam menyelesaikan masalah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun