Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Simple Problem Solving", Penerapannya dari Tempat Kerja ke Rumah

15 November 2021   22:03 Diperbarui: 20 November 2021   09:18 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mengatasi masalah. (sumber: Shutterstock via KOMPAS.com) 

Sejak musim hujan ini, mulai timbul masalah di rumah keluarga Budi. Problem klasik rumah bocor dan bocornya cukup parah, dibeberapa titik terjadi kebocoran. 

Setelah diselidiki ternyata ada genteng yang pecah ada pula yang bergeser dan setelah ditelusuri pada titik-titik tersebut awal mula terjadinya kebocoran. Jadi tindakan perbaikan yang dilakukan adalah memperbaiki genteng yang rusak, yang pecah diganti. Selesai.

Benarkah masalahnya sudah selesai? atau benarkah genteng yang rusak itu akar masalahnya?

Demikianlah yang banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, teknik menyelesaikan masalah di rumah terkadang terlalu sederhana. Sebenarnya bukan masalah sederhana atau kompleks, namun bagaimana menemukan akar masalah yang sebenarnya.

Teknik menyelesaikan masalah di tempat kerja biasanya lebih sitematis dan "panjang". Untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di rumah tidak perlu panjang-panjang, yang penting akar masalah yang sebenarnya bisa ditemukan dan diatasi. Inilah yang disebut dengan Simple Problem Solving.

Kembali pada masalah rumah keluarga Budi yang bocor, genteng yang rusak entah itu pecah atau bergeser bukan merupakan akar masalah yang sebenarnya. 

Dengan menggunakan salah satu tools Simple Problem Solving yaitu Why-Why Analysis, ternyata akar masalahnya adalah keluarga Budi tidak mencuci piring setelah makan malam.

Loh.. apa hubungannya kebocoran atap rumah dengan kebiasaan keluarga Budi yang enggan langsung mencuci piring setelah makan malam?

Ternyata begini ceritanya, rupanya kebiasaan tidak mencuci piring setelah makan malam mengundang binatang seperti tikus datang, kedatangan tikus ini membuat kucing peliharaan keluarga Budi mengejar tikus-tikus ini, mereka berlarian di atap dan diantara genteng sehingga menyebabkan genteng bergeser dan ada yang pecah.

Sebelum musim hujan hal ini tidak terlalu masalah, namun begitu hujan sering turun dengan deras maka kebocoran tidak terelakkan lagi. Sederhananya seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun