Mohon tunggu...
Rudy Sangian
Rudy Sangian Mohon Tunggu... Konsultan - Praktisi Pelabuhan

Praktisi Logistik Kepelabuhanan selama 20 tahun, telah menjadi konsultan pada 29 pelabuhan di Indonesia untuk tujuan revitalisasi, penyederhanaan proses serta pemanfaat teknologi terkini di Ranah Pelabuhan. Memiliki jaringan tenaga ahli kepelabuhanan baik secara domestik maupun internasional.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Benarkah Indonesia Negara Maju?

1 Maret 2020   22:17 Diperbarui: 1 Maret 2020   22:51 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://sbr.com.sg/shipping-marine/news/singapores-container-throughput-rose-16-372-million-teus-in-2019

Dikarenakan pengalaman penulis hanya berlatarbelakang sebagai praktisi selama puluhan tahun di ranah pelabuhan maka tulisan di bawah ini lebih banyak menganalisa ukuran sebuah negara maju berdasarkan kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

Penulis berpendapat bahwa lintas perdagangan baik itu secara internasional maupun domestik masih menggunakan angkutan kapal laut ketimbang pesawat udara. Hal ini disebabkan rasio biaya angkutan per container dan atau per metric ton masih lebih murah menggunakan angkutan kapal laut dibandingkan dengan menggunakan pesawat udara.

Oleh sebab itu, kapal laut yang mengangkut barang untuk kebutuhan perdagangan tersebut pasti akan bersandar di pelabuhan laut dan akhirnya data-data yang berkenaan dengan volume bongkar muat di pelabuhan dapat dijadikan salah satu indikator untuk mengukur kegiatan ekonomi sebuah negara. Dan semakin maju sebuah negara akan terlihat volume bongkar muatnya semakin naik dari tahun ke tahun. 

Artinya: ada kegiatan ekonomi antara pembeli dan penjual; baik itu secara internasional maupun secara domestik antar pulau di lintas wilayah propinsi seluruh Indonesia.

Menanggapi Amerika Serikat mengeluarkan Indonesia dari Daftar Negara Berkembang itu dilihat dari sudut pandang kegiatan bongkar muat pelabuhan di Indonesia sendiri kiranya dapat mengungkapkan berbagai maksud tersembunyi yang tidak terlihat, sehingga para pihak lainnya yang mempunyai keahlian di bidang ekonomi dapat membuat sanggahan yang lebih aktual mengenai indikator sebuah negara yang maju.

Untuk menganalisa ungkapan di atas maka diperlukan data-data yang valid yang diperoleh dari instansi pemerintah, dalam hal ini adalah Kementerian Perhubungan dan juga data-data yang dapat diambil dari salah satu negara di Asean yang sudah jelas memang katagori negara maju, yaitu: Singapura.

Sumber: https://www.mpa.gov.sg/web/portal/home/port-of-singapore
Sumber: https://www.mpa.gov.sg/web/portal/home/port-of-singapore

Sumber data di atas menunjukan bahwa Singapura mengolah kunjungan kapal selama tahun 2019 adalah 130.000 kapal, sedangkan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia hanya sebanyak 13.882 kapal saja, atau sekitar 11% dari jumlah kapal kunjungan Singapura. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun