Mohon tunggu...
Rudy Hidayat
Rudy Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta || 20107030146

Hanya melakukan apa yang disukai selama tidak melanggar aturan dan yang menjadi kewajiban, selebihnya tidak ada.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Privateer, Sebuah Sistem yang Mirip Shichibukai pada Era Bajak Laut

6 April 2021   22:04 Diperbarui: 6 April 2021   22:41 2413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika mendengar istilah bajak laut, bagi banyak orang hal tersebut memunculkan gambaran yang disebut era keemasan dari pembajakan yang terjadi pada abad ke-17 dan abad ke-18 yang bersamaan dengan nama para bajak laut legendaris seperti Blackbeard. Banyak juga yang langsung memunculkan gambaran bajak laut dalam film Captain Jack Sparrow serta animasi bajak laut yang terkenal yaitu One Piece.

Dalam era bajak laut, terdapat sebuah sistem yang cukup menarik bernama privateer.

Privateer itu berbeda dengan bajak laut pada umumnya. Umumnya bajak laut bebas untuk merampok kapal atau pun daerah tertentu sesuka hati mereka. Namun seperti namanya, privateer ini memang sama bajak laut tetapi mereka terikat kontrak dengan kerajaan atau negara tertentu, yang membuat mereka tidak bisa seenak jidat dalam menyerang suatu daerah tertentu.

Privateer merupakan bajak laut yang ditugaskan oleh pemerintah untuk melakukan kegiatan menyerang serta merampok armada musuh. Mereka berlayar dengan kapal bersenjata milik pribadi untuk merampok kapal dagang dan menjarah permukiman milik kerajaan lawan. Jadi, serangan dan perampokan yang mereka lakukan itu sudah mendapat izin dari raja atau ratu tempat kerajaan mereka mengabdi. Bisa dibilang mereka ini merupakan "Anjing Pemerintah".

Letter of Marque (lomtheater.org)
Letter of Marque (lomtheater.org)
Privateer dalam melakukan perampokan dan penyerangannya mereka ini punya semacam surat izin penyerangan yang dinamakan "Letter of Marque". 

Surat izin atau lisensi menyerang atau merampas yang diterbitkan oleh suatu kerajaan, dimana biasanya dalam surat tersebut terdapat sebuah stempel dari kantor laksamana laut dari kerajaan tersebut. Dengan adanya surat ini maka semua kapal rampasan dan isinya bisa disita dan dijual atas nama kerajaan. 

Lalu privateernya dapat apa dari penyerangan tersebut? Privateer yang mempunyai surat akan kebagian jatah sesuai dengan perjanjian dan peraturan yang berlaku. Jadi para privateer tersebut tetap mendapatkan keuntungan dari hasil jerih payah mereka.

Namun terkadang, beberapa privateer sering melampaui batas, mereka melakukan serangan terhadap kapal yang bukan merupakan target negara mereka untuk mendapatkan hasil lebih tentunya. Mereka melakukan hal tersebut secara diam-diam agar tidak diketahui oleh pemerintah. Hal ini menyebabkan garis batas antara privateer dengan bajak laut biasa menjadi tidak jelas.

Hampir semua negara yang mempunyai pantai pada era bajak laut pasti mempunyai yang namanya privateer. Karena pada masa itu antara satu negara dengan negara lainnya jarang ada yang akur. Dan privateer ini bisa dibilang merupakan bisnis yang cukup menjanjikan pada masa itu, Jadi kalo urusan privateer, negara-negara yang pastinya punya seperti negara Inggris, Spanyol, dan Perancis yang pastinya juga mempunyai privateer walaupun sebutannya bukan privateer tetapi corsair. Bahkan Kekaisaran Ottoman juga mempunyai privateer.

Istilah corsair terkait dengan Laut Mediterania, di mana, dari sekitar akhir abad ke-14 hingga awal abad ke-19, Kekaisaran Ottoman berduel dengan negara-negara Kristen di Eropa untuk mendapatkan supremasi maritim. Di kedua sisi, perjuangan dilakukan dengan angkatan laut konvensional dan bandit laut yang direstui negara yang disebut corsair. Corsair pada dasarnya adalah privateers, meskipun istilah corsair membawa konotasi religius tambahan karena konflik antara kekuatan Muslim dan Kristen.

Istilah corsair khusus untuk Mediterania. Nama ini berasal dari boucan Prancis, panggangan untuk mengasapi daging, dan pertama kali diaplikasikan pada pemburu liar Prancis yang tinggal di Hispaniola Barat pada awal abad ke-17. Mereka kebanyakan bertahan hidup dengan berburu hewan liar, tetapi mereka juga melakukan pembajakan ketika ada kesempatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun