Mohon tunggu...
Rudy Hidayat
Rudy Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta || 20107030146

Hanya melakukan apa yang disukai selama tidak melanggar aturan dan yang menjadi kewajiban, selebihnya tidak ada.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Khairuddin Barbarossa Sang Bajak Laut Muslim

13 Maret 2021   20:40 Diperbarui: 13 Maret 2021   20:54 4271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun kalah dalam pertempuran, Aruj berhasil meloloskan diri namun pasukannya tertangkap oleh musuh. Karena rasa solidaritas yang tedapat dalam dirinya, dia memutuskan untuk kembali dan berniat membebaskan para pasukannya. Aruj kembali melakukan pertempuran, namun sayangnya pada kali ini dia gugur dalam pertempuran.

Menurut Profesor Idris Boston dari Istanbul University, Khairuddin kemudian diangkat menjadi admiral yang selanjutnya menjadi inisiator berdirinya angkatan laut Turki.

Ketika Sultan Selim I digantikan oleh putranya Sultan Sulaiman, Khairuddin diangkat menjadi Komandan Angkatan Lautnya. Karena kehebatannya ia dijuluki "Singa Laut Mediterania" yang dihormati kawan dan ditakuti lawan.

Melihat laut Mediterania dikuasai Kesultanan Turki Utsmani, membuat Paus Paul III pada tahun 1538 mengorganisir pasukkan laut sebagai bagian dari Tentara Salib, dipimpin oleh seorang pelaut asal Genoa bernama Andrea Doria yang didukung 250 kapal perang.

Mereka kemudian berhadapan dengan pasukan Khairuddin yang hanya didukung oleh 122 kapal, yang tentunya sangat tidak seimbang. Pertempuran ini terjadi pada 28 September 1538, di Preveza. Dalam pertempuran ini, 10 kapal pasukan Salib ditenggelamkan, 30 kapal ditahan tanpa kehilangan satu kapalpun, dan sekitar 1000 pasukan Salib ditahan. Pertarungan antara Khairuddin Barbarossa dengan Andrea Doria ini dikenal dengan nama Battle of Preveza.

Atas prestasinya ini, Khairuddin kemudian diundang ke Istana Topkapi oleh Sultan Sulaiman untuk menerima anugrah Kaptan-i-Derya (Chip of Admiral) angkatan laut Turki, sekaligus sebagai beylerbey  (Governor of givernors) Turki Utsmani di Afrika Utara.

Khairuddin Barbarossa ini sangat dikenang sebagai pahlawan bangsa Turki, bahkan kehebatannya tersebut disejajarkan dengan para sultan Turki Utsmani yang hebat seperti Muhammad Alfatih dan Sulaiman Alkanuni.

Khairuddin Barbarossa menghembuskan nafas terakhirnya di usia 68 tahun dengan sangat tenang di kamar pribadinya. Namun versi lain menyebutkan bahwa Khairuddin Barbarossa meninggal pada usia 78 tahun, pada tahun 1546. Pada saat itu Khairuddin Barbarossa memimpin pasukan untuk merebut Malta dari tangan Knight of St. John dari Britania Raya. Namun dalam pertempuran itu, Khairuddin gugur. Khairuddin dimakamkan di Istanbul, Turki.

Namun sayangnya, banyak sejarah yang ada menceritakan kisah Khairuddin Barbarossa yang berkebalikan dengan apa yang kita baca atau lihat di film sekarang ini. Entah apa alasannya, namun ada indikasi kalau bangsa Barat seperti ingin mengubah cerita sejarah dengan memelintir kisah sang pelaut jenius ini. Bangsa-bangsa barat kemudian hari memelintir cerita aslinya sehingga menunjukkan sifat Barbarossa yang berkebalikan dengan aslinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun